Jumat 13 Sep 2024 01:40 WIB

PSG Siap Ambil Jalur Hukum Setelah Mbappe Tolak Mediasi Perkara Perselisihan Gaji

Liga Sepak Bola Prancis (LFP) sebelumnya menawarkan menjadi mediator perselisihan.

Kylian Mbappe saat diperkenalkan Real Madrid kepada penggemarnya di Santiago Bernabeu, Madrid, Selasa (16/7/2024).
Foto: AP Photo/Andrea Comas
Kylian Mbappe saat diperkenalkan Real Madrid kepada penggemarnya di Santiago Bernabeu, Madrid, Selasa (16/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paris Saint-Germain (PSG) siap menghadapi Kylian Mbappe di pengadilan setelah penyerang Prancis itu menolak tawaran dari badan pengatur Liga Sepak Bola Prancis (LFP) untuk menjalani mediasi terkait perselisihan gaji. Langkah tersebut diumumkan PSG pada Kamis (12/9/2024).

PSG menyambut baik tawaran LFP untuk menjalankan mediasi pada Rabu (11/9/2024). Namun di sisi lain, tawaran tersebut ditolak oleh kapten timnas Prancis itu.

Baca Juga

Media Prancis melaporkan pemain berusia 25 tahun itu, yang berselisih dengan klub tahun lalu setelah menolak menandatangani perpanjangan kontrak, meminta sekitar 55 juta euro (Rp 936 miliar).

Komisi LFP telah menyarankan agar Mbappe pergi ke pengadilan ketenagakerjaan atau menyelesaikan masalah ini dengan PSG, klub di mana ia menghabiskan tujuh musim dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Mbappe mengakhiri masa baktinya di Paris dengan pindah ke Real Madrid pada bulan Juni lalu.

“Setelah mendengar argumen dari para pihak kemarin, Komisi berulang kali mendesak mediasi antara Paris Saint-Germain dan pemain untuk menemukan kompromi dengan mempertimbangkan argumen yang menguntungkan PSG,” kata klub kepada Reuters.

“Proses mediasi ini telah ditolak oleh sang pemain, bertentangan dengan rekomendasi Komisi. “...mengingat keterbatasan ruang lingkup hukum Komisi untuk mengambil keputusan lengkap tentang masalah ini, masalah ini sekarang harus diperdebatkan di forum hukum lain, di mana Paris Saint-Germain dengan senang hati akan mempresentasikan semua fakta dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.”

Tahun lalu, PSG melaporkan Mbappe telah setuju untuk tidak menerima bonus loyalitas jika dia meninggalkan PSG dengan status bebas transfer.

Pada bulan Januari, Mbappe mengatakan ia telah membuat kesepakatan dengan ketua PSG, Nasser Al-Khelaifi, yang akan “melindungi semua pihak dan menjaga ketenangan klub untuk menghadapi tantangan di masa depan”.

“Sebagai masalah hukum dan fakta, pemain telah membuat komitmen publik dan pribadi yang jelas dan berulang-ulang yang harus dihormati, setelah diberikan keuntungan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh klub selama tujuh tahun di Paris,” tambah PSG.

“Klub berharap hal ini ditegakkan di forum yang tepat, jika sang pemain ingin melanjutkan masalah yang merusak reputasi ini lebih jauh, pada waktunya.”

Perwakilan Mbappe tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement