Jumat 13 Sep 2024 12:42 WIB

Tanda-Tanda Alam yang Menyertai Kelahiran Nabi Muhammad

Saat kelahiran beliau, alam pun memberikan tanda-tanda sebagai bentuk penghormatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Tanda-Tanda Alam yang Menyertai Kelahiran Nabi Muhammad
Foto: Republika.co.id
Tanda-Tanda Alam yang Menyertai Kelahiran Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang fajar, tepatnya pada Senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal 571 M, yang bertepatan dengan tahun gajah, Sayyidah Aminah melahirkan seorang putra yang yang kelak akan menjadi pemimpin umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Saat kelahiran beliau, alam pun memberikan tanda-tanda sebagai bentuk penghormatan.

Tanda-tanda alam yang menyertai kelahiran Nabi Muhammad SAW telah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat dan buku Sirah Nabawi. Berikut beberapa tanda yang diyakini terjadi ketika beliau lahir.

Baca Juga

1. Terbitnya Cahaya yang Terang

Saat melahirkan Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Aminah melihat cahaya yang keluar darinya sehingga menerangi istana-istana di Syam. Ini sering diartikan sebagai tanda spiritual bahwa lahirnya Nabi Muhammad akan membawa terang bagi umat manusia, menyingkirkan kegelapan kejahiliyahan.

Syekh Syaifurrahman al-Mubarakpury menceritakan dalam sirah terkenalnya Arrahiqul Makhtum, Ibn Sa'ad mengenang Aminah berkata saat kelahiran agug tersebut. "Setelah bayiku keluar, aku melihat ada cahaya yang keluar dari rahimku, menyinari istana-istana di Syam"

2. Runtuhnya 14 Balkon Istana Kisra

Raja Persia, Kisra mengalami kejadian ajaib di mana 14 balkon dari istananya runtuh pada malam kelahiran Nabi. Ini dipahami sebagai pertanda runtuhnya kekuasaan Persia yang akan datang, karena Islam kemudian akan berkembang hingga wilayah Persia.

Dalam satu riwayat Imam al-Baihaqi dijelaskan:

لما كانت الليلة التي ولد فيها رسول الله صلى الله عليه وسلم ارتجس إيوان كسرى، وسقط منه أربع عشرة شرفة، وخمدت نار الفرس، ولم تَخمُد قبل ذلك بألف عام، وغاضت بحيرة سَاوة

 

Artinya, “Pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, balkon istana Kisra runtuh, 14 gereja runtuh, api (sesembahan Majusi) di Persia padam yang sebelumnya menyala selama 1000 tahun, dan gereja Bahira ambles ke tanah.

Halaman selanjutnya ➡️

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement