Jumat 13 Sep 2024 15:26 WIB

Ideologi Partai Likud yang Dipimpin Netanyahu, Sumber Terjadinya Peperangan

Netanyahu orang yang paling bertanggung jawab atas kematian banyak orang di Gaza.

Red: Erdy Nasrul
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Donald Trump.
Foto: Kobi Gideon/GPO
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Benjamin Netanyahu bukan hanya perdana menteri Israel yang menjabat paling lama, tetapi juga pemimpin lama Partai Likud sayap kanan negara itu, yang menyebut Tepi Barat yang diduduki sebagai Yudea dan Samaria dan menolak untuk mengakuinya sebagai wilayah Palestina.

Netanyahu yang telah memimpin Likud selama hampir seperempat abad, telah secara terbuka menyatakan landasan ideologis partainya pada beberapa kesempatan dengan mengemukakan penentangannya yang sudah lama terhadap negara Palestina yang merdeka.

Baca Juga

Sikap ini tercermin dalam berbagai versi dokumen platform Likud, yang menguraikan kebijakan, prinsip, dan tujuan politik partai, seperti yang terlihat pada tahun 1977, 1999, dan 2009. Likud dibentuk pada tahun 1973.

Sikap kaku Israel telah mengemuka sejak melancarkan perang terakhirnya di Gaza pada tanggal 7 Oktober tahun lalu dan kemudian memperluasnya ke Tepi Barat yang diduduki, membunuh, melukai, dan menahan warga sipil Palestina tanpa hukuman.