REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada hidup yang melulu bahagia, sebagaimana tak ada juga hidup yang selalu berlimpah derita. Keduanya datang dan pergi bergantian. Di saat kebahagiaan datang, maka berpikirlah, derita apa yang kemudian akan tiba, kesedihan macam apa yang akan membuat orang yang mengalaminya meneteskan air mata. Dua hal itu dialami oleh putra pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasyi (1910-1985), KH Dr Ahmad Hidayatullah Zarkasyi (Uwoh-panggilan masa kecil) bersama istri tercinta, Ustazah Nihayah Achwan.
Pada mulanya mereka sungguh bahagia, memadu kasih dalam rumah tangga yang belum lama dibangun. Berduaan dalam berbagai kesempatan (hingga saat ini), sama-sama berbahagia saat nikmat dari langit berjatuhan. Namun di kemudian hari, pasangan ini juga merasakan ‘derita’ di saat berbagai cobaan dari Allah menghampiri keduanya.
Kisah Pak Uwoh dan Ibu Nihayah ini mereka sampaikan dalam momentum Reuni Alumni Gontor Putri marhalah 2007 di Yogyakarta pada Ahad (8/9/2024).
Di saat meniti perjuangan menyiapkan SDM unggul untuk Bangsa Indonesia di Pondok Modern Darussalam Gontor, Uwoh dapat tugas untuk belajar di International Islamic University (IIU) di Islamabad Pakistan. Ini merupakan kampus terbesar dan terbaik di Pakistan, negara Islam di Asia Selatan. Kini menjadi negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia mengalahkan Indonesia.