Selasa 17 Sep 2024 08:00 WIB

Tradisi Baayun Maulid di Tapin Sebagai Doa Masa Depan Ribuan Anak

Baayun Maulid upaya untuk meningkatkan ketenangan hidup.

Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi perayaan maulid nabi.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi perayaan maulid nabi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAPIN -- Sebanyak 3.329 peserta dari berbagai daerah mengikuti tradisi Baayun Maulid (mengayun anak) di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai ungkapan syukur kelahiran Nabi Muhammad SAW yang tahun ini diperingati pada 16 September 2024 sekaligus untuk mendoakan masa depan anak.

Penjabat Bupati Tapin M Syarifuddin di Rantau, Tapin, Senin, mengatakan prosesi ini dilaksanakan dengan mengayun anak yang dibacakan ayat-ayat suci Al Quran bertempat di Masjid Keramat, Desa Banua Halat, Kecamatan Tapin Tengah.

Baca Juga

“Peserta terjauh berasal dari DKI Jakarta dan Yogyakarta. Sementara peserta termuda berusia sembilan hari dari Kabupaten Tapin, dan pendamping tertua berusia 80 tahun berasal dari Hulu Sungai Utara,” ujarnya.

Dia menjelaskan, prosesi Baayun Anak atau Baayun Maulid ini merupakan tradisi yang mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan budaya lokal.