REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Israel menyebabkan ribuan pager anggota kelompok Hizbullah meledak pada Selasa, menewaskan 12 orang dan melukai hampir 3.000 orang. Momen peledakan disebut dipilih karena kekhawatiran bahwa Hizbullah telah mengetahui bahwa perangkat mereka telah disusupi.
Badan intelijen Israel awalnya ingin meledakkan pager tersebut sebagai pukulan pembuka dalam perang habis-habisan melawan Hizbullah, Axios melaporkan, mengutip pejabat Amerika dan Israel. Namun mereka memilih untuk bertindak lebih awal, ketika seorang anggota Hizbullah curiga terhadap perangkat tersebut dan berencana untuk memperingatkan atasannya, Al-Monitor melaporkan.
Beberapa hari sebelumnya, anggota Hizbullah lainnya mencurigai perangkat tersebut telah dirusak, dan kemudian dia dibunuh, kata Al-Monitor.
Setelah mengetahui kecurigaan tersebut, para pemimpin Israel dilaporkan mempertimbangkan untuk segera melancarkan perang skala penuh untuk mempertahankan serangan pager sebagai pukulan pembuka. Mereka juga mempertimbangkan untuk membiarkan segala sesuatunya sebagaimana adanya, bahkan dengan risiko operasinya terganggu, menurut laporan Al-Monitor.