REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah memperingatkan rezim Zionis di Israel bahwa mereka akan membayar "harga mahal" atas serangan teroris penyeranta yang terjadi di seluruh wilayah negara Arab tersebut. Menurut stasiun TV Lebanon, Al-Manar, Hizbullah melalui sebuah pernyataan mengumumkan, kejahatan itu akan "melipatgandakan tekadnya untuk jihad."
Pihaknya juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Adapun mereka yang luka-luka juga didoakan agar lekas diberikan kesembuhan.
"Kami akan terus mendukung Gaza dan perlawanan mereka serta membela Lebanon, bangsanya, dan kedaulatannya," demikian menurut isi pernyataan tersebut, yang disiarkan pada Rabu (18/9/2024) pagi waktu setempat.
Pada Selasa (17/9) malam, Israel melancarkan serangan teroris yang menyebabkan perangkat komunikasi pager (penyeranta) meledak di sejumlah wilayah di Lebanon. Akibatnya, sejumlah orang tewas dan lebih dari dua ribu orang lainnya luka-luka. Selain itu, Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, juga dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut.