Jumat 20 Sep 2024 19:42 WIB

Golkar Dukung Jika PDIP Ingin Gabung Pemerintahan Prabowo

PDIP membantah pertemuan Prabowo dan Megawati dilatarbelakangi incar kursi menteri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Politikus senior Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Partai Golkar sekaligus Ketua MPR RI Bambang Soesatyo(Bamsoet) mendukung apabila PDIP berniat bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam rangka terciptanya pembangunan ekonomi di tengah masyarakat.

"Yang bisa menjawab itu adalah pemimpin koalisi. Akan tetapi, kalau saya setuju, mendukung semuanya guyub dalam satu kesatuan langkah dalam rangka membangun apa yang sedang kita kerjakan hari ini adalah pembangunan ekonomi," kata Bamsoet, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2024).

Baca Juga

Hal senada, kata dia, juga berlaku sama dengan wacana pertemuan antara Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Ya, intinya kalau semua pemimpin bangsa kompak, rukun, dan guyub kan bagus juga buat kita kan," ucap Bamsoet.

Menurut dia, pembangunan ekonomi dapat tercipta dengan dilandasi pula oleh stabilitas politik. "Karena program pembangunan maupun ekonomi ini kalau ditopang dengan situasi politik yang kondusif, para pemimpin kita akur, rukun, pasti para investor juga merasa nyaman, merasa pede untuk berinvestasi," ujar Bamsoet.

Dia pun lantas berkata, kerekatan di elite pemimpin bisa membawa kebaikan bagi bangsa ini. "Akan tetapi, kalau para pemimpin kita saling enggak kompak, ya pasti investor juga akan berhitung lagi untuk investasi ke Indonesia," ucap Bamsoet.

Menurut dia, terciptanya pembangunan ekonomi amatlah penting agar mampu menyediakan lapangan kerja baru. Hal itu juga demi mengatasi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menciptakan pengangguran di Tanah Air.

"Dengan demikian, bisa mengurangi meledaknya jumlah pengangguran dalam satu sampai dua tahun ke depan. Jadi, kita berupaya agar pabrik-pabrik yang hari ini gulung tikar, padat karya seperti tekstil segala macam nanti akan recovery dalam satu tahun ke depan supaya masyarakat kita, rakyat kita bisa juga kembali mendapatkan pekerjaan," kata Bamsoet.

Pada Selasa (17/9/2024), Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah pertemuan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dilatarbelakangi faktor kursi menteri. Sebaliknya, kata dia, pertemuan kedua tokoh bangsa apabila terealisasi tersebut sebagai wahana merawat moralitas publik.

"Kalau PDI Perjuangan bertemu kemudian dikasih menteri, atau sebaliknya PDI Perjuangan tidak bertemu, tidak dikasih menteri, ngambek, itu tidak ada ceritanya," kata Said di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement