Senin 23 Sep 2024 21:39 WIB

Usai Laga Persib Vs Persija, Bobotoh Pukuli Steward, Ini Komentar Pemain dan Umuh

Bobotoh memukuli steward pada laga Persib vs Persija di Jalak Harupat.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Israr Itah
Pesepak bola Persib Bandung Ciro Alves (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta Muhammad Ferrari (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). Persib Bandung menang dengan skor 2-0 melalui gol Dimas Drajad menit ke-38 dan Ryan Kurnia menit ke-82.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pesepak bola Persib Bandung Ciro Alves (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta Muhammad Ferrari (kanan) pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (23/9/2024). Persib Bandung menang dengan skor 2-0 melalui gol Dimas Drajad menit ke-38 dan Ryan Kurnia menit ke-82.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG p- Bobotoh suporter Persib Bandung merangsek masuk ke area lapangan Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung usai laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Senin (23/9/2024) petang. Mereka melakukan aksi pemukulan terhadap sejumlah steward yang masih berada di area lapangan.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, para bobotoh turun ke lapangan lalu mengejar para steward yang masih berada di lapangan. Puluhan bobotoh memukul beberapa orang steward yang terlihat tidak berdaya.

Baca Juga

Mereka membabi buta memukuli para steward yang dilaporkan mengalami luka-luka. Steward lainnya pun memilih untuk mencari perlindungan agar terhindar dari amukan bobotoh.

Sebagian bobotoh di tribun utara dan selatan pun sempat menyalakan flare dan melemparkannya ke para steward. Usai peristiwa ricuh tersebut, para pemain Persib Bandung angkat suara terkait masalah itu termasuk H Umuh Muchtar komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).

Nick Kuipers di laman media sosialnya menyesalkan aksi kericuhan yang dilakukan oleh para bobotoh. Ia mengatakan seharusnya sepakbola permainan yang membawa kegembiraan dan menyatukan semua orang.

"Setelah membawa gelar juara ke Bandung dan menang dari Persija, mengapa kita tidak aman bahkan di stadion kita sendiri? Sepak bola adalah permainan yang paling indah di dunia-ini dimaksudkan untuk membawa kegembiraan, menyatukan teman, keluarga, dan orang-orang! Pekan ini merupakan kehilangan besar bagi kita semua. Inilah saatnya untuk menyadari bahwa kita semua memiliki tujuan yang sama. Kita seharusnya menjadi satu klub, satu tim, bersatu dalam warna biru," ujar Nick.

Sementara itu, Marc Klok mengunggah tulisan "-3" dan menautkan akun Persib dalam instagram story miliknya.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) H Umuh Muchtar mengaku tidak melihat langsung peristiwa kericuhan yang melibatkan bobotoh di Stadion Si Jalak Harupat usai laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Ia pun tidak ingin berkomentar terlalu banyak terkait hal tersebut.

"Itu juga saya tidak lihat karena saya tadi tahu ini langsung sembahyang juga, tadi saya tidak mendengar juga ya, tidak tahu saja. Saya langsung masuk ke ruang ganti ya," kata dia di acara pengundian nomor urut paslon di Pilgub Jabar.

Ia mengaku tidak mengetahui pasti penyebab bobotoh melakukan kericuhan tersebut. Sebab ia tidak mengetahui pasti peristiwa yang terjadi.

Namun, jika harus disanksi maka Umuh mengatakan itu merupakan risiko. Ia mengajak seluruh bobotoh untuk saling memaafkan.

"Ya itu mah risiko ya, udah biasa kita disanksi ya. Udah harus saling memaafkan bila ada kesalahan-kesalahan ya," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement