Selasa 24 Sep 2024 08:40 WIB

IDF Bunuh 492 Orang dalam Sehari, Jenderal Israel Akui Hizbullah Masih Kuat

Israel dinilai tidak mendekati kehancuran Hizbullah.

Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.
Foto: AP Photo/Mohammed Zaatari
Petugas memeriksa sisa-sisa mobil yang terbakar akibat serangan Israel di kota pelabuhan selatan Sidon, Senin (26/8/2024). Israel dan Hizbullah kembali saling melancarkan serangan,Kali ini, Israel menyerang desa Tair Harfa di perbatasan Lebanon dan wilayah kota pesisir Sidon. Serangan Israel itu mengenai sebuah mobil. Namun, belum jelas tentang adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kapasitas persenjataan rudal dan roket Hizbullah dinilai belum ditunjukkan dengan maksimal. Brigader Jenderal Zvika Haimovich, mantan komandan pertahanan udara tentara Israel, mengatakan, Hizbullah bisa meluncurkan lebih dari 180 rudal yang bisa dilontarkan hanya dalam waktu satu jam pada Senin lalu.

Menurut jenderal bintang satu tersebut, Hizbullah belum menembakkan rudal dengan kapasitas penuh. Haimovich mencatat, ia tidak setuju dengan penilaian dari tentara Israel (IDF) bahwa 50% dari persediaan rudal Hizbullah telah dihancurkan.

Baca Juga

Ia menambahkan, kemampuan peluncuran Hizbullah hampir tak terbatas dan tidak ada habisnya. Ia menyoroti bahwa apa yang telah disaksikan Israel dalam dua hari terakhir hanyalah sebagian kecil dari kemampuan Hizbullah yang sebenarnya dan apa yang mampu dilakukannya.

photo
Asap mengepul akibat serangan udara Israel di desa-desa di distrik Nabatiyeh, terlihat dari kota selatan Marjayoun, Lebanon, Senin, 23 September 2024. - (AP Photo/Hussein Malla)

Pernyataan Haimovich muncul setelah Mayor Jenderal Korps Cadangan Israel, Yaakov Amidror, mantan Penasihat Keamanan dan kepala Departemen Penelitian Direktorat Intelijen Militer Israel, menyatakan Israel bahkan tidak mendekati penghancuran kemampuan Hizbullah.