REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar optimis bahwa Indonesia dapat menjadi salah satu otoritas yang terdaftar dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Listed Authorities; WLA) pada 2025.
Taruna mengatakan bahwa masuk dalam WLA merupakan salah satu indikator regulator obat dan makanan Indonesia menjadi terpandang, setara dengan Food and Drugs Authority Amerika Serikat, Jepang, dan yang lainnya.
Menurutnya, dengan pengakuan BPOM oleh WHO itu, maka produk-produk Indonesia dapat dipercaya dan tidak perlu melalui inspeksi lagi.
"Cukup ngirimkan dokumen, dokumennya sudah diakui, dan bisa berdampak ekspor bisa tinggi," kata Taruna.