REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Hizbullah dilaporkan telah menembakkan rudal balistik yang menargetkan markas Mossad di dekat Tel Aviv. Demikian disampaikan kelompok yang bermarkas di Lebanon itu.
Menurut militer Israel, sirene peringatan berbunyi di Tel Aviv pada Rabu ketika rudal permukaan-ke-permukaan dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel usai terdeteksi melintas dari Lebanon.
Hizbullah mengatakan bahwa gedung yang menjadi sasaran adalah tempat badan intelijen Israel merencanakan serangan baru-baru ini menggunakan pager dan perangkat nirkabel lainnya.
Peluncuran itu terjadi di tengah pengeboman Israel terhadap Lebanon, yang telah menewaskan sedikitnya 500 orang dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi.
Ini adalah pertama kalinya kelompok bersenjata yang didukung Iran itu mengeklaim serangan rudal balistik sejak Oktober ketika permusuhan dengan Israel dipicu oleh perang di Gaza.
“Perlawanan Islam meluncurkan rudal balistik ‘Qader 1’ pada pukul 6:30 pagi (03:30 GMT) pada hari Rabu, 25-9-2024, yang menargetkan markas besar Mossad di pinggiran Tel Aviv,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
“Markas besar ini bertanggung jawab atas pembunuhan para pemimpin dan ledakan pager dan perangkat nirkabel.”
Sirens have sounded across central "Israel", the IOF announced they intercepted a surface-to-surface missile.
This would be the first missile launched from #Lebanon to Tel Aviv. pic.twitter.com/cQIGpjN9If
— Al Mayadeen English (MayadeenEnglish) September 25, 2024
Kelompok itu menambahkan bahwa serangan itu dilakukan untuk mendukung rakyat Gaza dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya. Militer Israel mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya proyektil yang ditembakkan dari Lebanon mencapai Israel tengah.
Hizbullah mengeklaim telah menargetkan pangkalan intelijen di dekat Tel Aviv bulan lalu dalam serangan udara, tetapi tidak ada konfirmasi dari pihak Israel.