REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Pemimpin tertinggi Iran mengatakan, pembunuhan Nasrallah yang dilakukan Israel tidak akan dibiarkan begitu saja. Pernyataan itu disampaikan seiring meningkatnya konflik di Timur Tengah.
Iran menganggap Hizbullah sebagai salah satu asetnya yang paling signifikan. Khamenei, yang menurut laporan Reuters telah dipindahkan ke lokasi aman di Iran, sebelumnya meminta umat Islam untuk mendukung rakyat Lebanon dan Hizbullah.
Ayatollah Ali Khamenei telah mengumumkan lima hari berkabung resmi pada hari Sabtu dan menyerukan pertemuan mendesak dari 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Iran juga meminta dewan keamanan PBB untuk bertemu mengenai tindakan Israel di Lebanon dan di seluruh kawasan.
Dalam suratnya kepada Dewan Keamanan PBB, utusan Iran, Amir Saeid Iravani, menulis bahwa Teheran memperingatkan terhadap segala serangan terhadap lokasi diplomatik dan perwakilannya yang melanggar prinsip dasar. Iran menegaskan tempat diplomatik dan konsuler tidak dapat diganggu gugat. Teheran tidak menoleransi terulangnya agresi semacam itu.
Sementara itu, pasukan keamanan Israel juga disiagakan untuk menghadapi kemungkinan aksi balas dendam yang dilakukan oleh Hizbullah maupun Iran. Para ahli memperingatkan wilayah tersebut menghadapi risiko perang yang meluas dan dapat menarik Iran, pendukung utama Hizbullah, ke dalam konflik langsung dengan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu bahwa pembunuhan Nasrallah adalah titik balik bersejarah yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah meskipun ia memperingatkan 'hari-hari penuh tantangan' di masa depan.
“Nasrallah bukanlah seorang teroris, dialah terorisnya,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan dilansir dari laman the Guardian.
“Pembunuhan Nasrallah adalah langkah penting untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan, mengembalikan penduduk wilayah utara dengan selamat ke rumah mereka dan mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut untuk tahun-tahun mendatang.”