REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM- Israel telah mengancam kelompok Houthi Yaman setelah menyelesaikan serangan terhadap Hizbullah Lebanon, sementara pemimpin kelompok tersebut menekankan bahwa membunuh para pemimpin perlawanan tidak akan menstabilkan Tel Aviv.
Israel Broadcasting Corporation (IBC) mengatakan bahwa tentara menekankan bahwa “waktu Houthi akan tiba, tetapi fokusnya sekarang adalah melanjutkan serangan terhadap Hizbullah”.
Di sisi lain, pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengatakan bahwa Israel tidak akan mencapai keamanan dan stabilitasnya dengan membunuh para pemimpin perlawanan, menyusul pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Al-Houthi menambahkan bahwa harapan Israel pupus setelah mereka menargetkan kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Ismail Haniyeh, dan akan pupus setelah mereka membunuh Nasrallah.