Kamis 03 Oct 2024 14:57 WIB

Ketua Fraksi PKS: Batik tak Sekadar Produk Tekstil, tapi Ekspresi Budaya

Filosofi tersebut termasuk dalam nilai budaya Lampung seperti Pi'il Pesenggiri.

Perayaan hari batik nasional di di Halte Transjakarta yang berada di kawasan Jakarta pusat pada Rabu (2/9/2024).
Foto: Dok. Rep
Perayaan hari batik nasional di di Halte Transjakarta yang berada di kawasan Jakarta pusat pada Rabu (2/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung, Ade Utami Ibnu, mengingatkan pentingnya melestarikan batik sebagai warisan budaya yang sarat akan nilai-nilai kearifan lokal. Hal tersebut disampaikan oleh Ade Utami menyusul peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada Rabu (2/10/2024). 

Menurut Ade, batik, sebagai warisan budaya Indonesia, tidak hanya menjadi identitas nasional, tetapi juga memperkuat posisi Lampung sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan kebudayaan lokal.

Baca Juga

Berdasarkan data Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian tahun 2021, terdapat lebih dari 3.159 unit usaha batik yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Lampung.

"Batik bukan sekadar produk tekstil, tetapi juga ekspresi budaya yang mencerminkan kekayaan filosofi adat dan kearifan lokal, termasuk yang terkandung dalam nilai-nilai budaya Lampung seperti Pi'il Pesenggiri, Nemui Nyimah, dan Sakai Sambayan," ujar Ade Utami Ibnu.

Sejalan dengan Peraturan Daerah Lampung Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya, Ade Utami Ibnu menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam proses pendidikan.

Pendidikan yang berbasis pada filosofi adat Lampung, seperti yang tertera pada pasal 8 Perda tersebut, termasuk memperkenalkan budaya batik Lampung sebagai bagian dari kurikulum lokal di sekolah-sekolah dasar dan menengah.

"Generasi muda Lampung harus dibekali dengan pemahaman yang mendalam tentang budaya lokal, termasuk batik, agar warisan ini tetap terjaga dan berkembang di masa depan," katanya menambahkan.

Ade Utami Ibnu juga mengapresiasi para pengrajin batik di Lampung yang terus berinovasi dengan menggabungkan motif tradisional dengan tren modern, sehingga batik Lampung mampu bersaing di pasar lokal maupun global.

"Batik Lampung memiliki kekhasan tersendiri dengan motif-motif yang menggambarkan simbol adat seperti Siger dan perahu, yang harus kita banggakan dan promosikan secara lebih luas," ungkapnya.

Melalui momentum Hari Batik Nasional ini, Ade Utami Ibnu mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk lebih mencintai dan mengenakan batik, baik dalam kegiatan formal maupun sehari-hari. "Batik adalah identitas dan jati diri bangsa. Mari kita jadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup kita untuk melestarikan warisan leluhur yang begitu kaya ini," ajaknya.

Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung ini menekankan bahwa Pemerintah Daerah Lampung harus terus mendukung keberlangsungan para pengrajin batik lokal dengan program-program penguatan UMKM, khususnya dalam industri kreatif seperti batik. "Pemerintah harus hadir dalam upaya melestarikan dan mempromosikan batik sebagai bagian dari strategi pengembangan ekonomi daerah berbasis budaya. Dengan begitu, kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus mempertahankan identitas budaya Lampung," tutup Ade Utami Ibnu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement