Sabtu 05 Oct 2024 18:45 WIB

Kolombia Usulkan Rencana dan Janji Lingkungan Terpadu di COP16

Kolombia menjadi tuan rumah COP16 yang digelar pada bulan ini.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Pria menggunakan atribut bendera Kolombia.
Foto: AP/Fernando Vergara
Pria menggunakan atribut bendera Kolombia.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Menteri Lingkungan Kolombia Susana Muhammad mengatakan negaranya ingin menulis janji iklim dan keanekaragaman hayati di Pertemuan Keanekaragaman Hayati PBB (COP16). Sebagai langkah gabungan untuk melindungi alam dalam upaya mengatasi perubahan iklim.

Kolombia tuan rumah COP16 yang digelar pada bulan ini. Pertemuan itu bertujuan untuk membahas upaya menahan laju kehancuran rusak. Susana Muhammad menjabat sebagai presidensi COP16.

Baca Juga

Saat ini PBB memiliki tiga pertemuan lingkungan untuk membahas perubahan iklim, keanekaragaman hayati dan penggurunan atau desertifikasi. Di setiap pertemuan negara-negara menggelar negosiasi dan menyampaikan janji untuk masing-masing isu.

Susana Muhammad mengatakan proses ini membebankan negara-negara berkembang yang tidak memiliki banyak sumber daya. Oleh sebab itu lebih mudah untuk menetapkan satu rencana terpadu.

"Bila Anda melakukan hal yang sama di tiga pertemuan, saya pikir kami menghabiskan waktu dan mungkin kehilangan peluang untuk sinergi," katanya, dikutip Sabtu (5/10/2024).

Ia menambahkan sinergi ini termasuk menahan deforestasi yang merusak keanekaragaman hayati dan juga mengincar sumber emisi terbesar di banyak negara Amerika Latin. Susana Muhammad menambahkan Kolombia dapat meluncurkan rencana terpadu menjelang COP30 yang akan digelar di Brasil pada 2025 mendatang.

"Kami akan mengirim rencana sintesis untuk tiga pertemuan secara integral karena tiga pertemuan itu sebenarnya sangat terkait," katanya.

Dalam pertemuan menteri lingkungan negara Amerika Latin di Rio de Janeiro bulan lalu Panama sudah mengangkat gagasan janji dan rencana terpadu. Susana Muhammad mengatakan dua negara sangat mendukung gagasan itu tapi ia tidak menyebutkan nama negaranya.

Ia mengatakan portofolio investasi senilai 40 miliar dolar AS yang Kolombia umumkan pekan lalu tidak hanya membantu transisi energi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan tapi juga melestarikan alam. Kolombia menambah dorongan untuk hak asasi manusia sebagai pusat rencana lingkungannya dan meluncurkan koalisi Perdamaian dengan Alam di COP16.

"Kami benar-benar memikirkan alam, membangun perdamaian dengan menghubungkan alam dan konservasi dengan berbagai orang dan juga membuat kami semakin kuat menghadapi guncangan perubahan iklim yang juga menciptakan konflik dalam konteks yang lebih luas," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement