Rabu 09 Oct 2024 11:08 WIB

Umat Semakin Jauh dari Alquran, Begini Peringatan Nabi Muhammad 14 Abad Lalu

Ada sekelompok yang menisbatkan Islam tetapi tak menerapkan isi Alquran.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dalam Alquran tertulis ayat yang menunjukan larangan melakukan zina (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Dalam Alquran tertulis ayat yang menunjukan larangan melakukan zina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Umat Islam perlu menaruh perhatian terhadap isi kandungan ayat-ayat Alquran, di antara yang perlu menjadi perhatian adalah Surat Al-Furqan Ayat 30. Ayat tersebut menjelaskan keluhan Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT karena umatnya jauh dari Alquran atau meninggalkan Alquran.

Sebagaimana diketahui, akhlak Nabi Muhammad SAW adalah akhlak Alquran. Jika seseorang meninggalkan dan tidak mengamalkan isi Alquran, maka ia jauh dari petunjuk Allah SWT, dampaknya hatinya akan mengeras dan hidupnya hanya akan mengikuti hawa nafsu terhadap berbagai hal duniawi. 

Baca Juga

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا 

Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.” (QS Al-Furqan Ayat 30)

Nabi Muhammad SAW mengeluhkan lingkungan masyarakat Quraisy yang buruk. Mereka lalai terhadap kitab suci Alquran yang berisi peringatan-peringatan. Rasul Muhammad SAW berkata, dengan segala keluh kesahnya, “Ya Tuhanku Yang Maha Rahman dan Rahim! Sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini diabaikan. Mereka tidak mau mendengarkan, apalagi mengamalkannya.” 

Ayat ini mengisyaratkan bahwa lingkungan ikut mempengaruhi jalan hidup seseorang. Allah lalu ingin menenangkan hati Nabi Muhammad SAW, bahwa setiap Nabi dari masa lalu adalah sama. Selalu saja berhadapan dengan para pengingkar.

Pada ayat ini, Rasulullah SAW mengadu kepada Allah dengan berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran ini sesuatu yang tidak perlu dihiraukan. Mereka tidak beriman kepadanya, tidak memperhatikan janji dan peringatannya. Bahkan mereka berpaling darinya dan menolak mengikutinya. Kemudian Allah menyuruh Rasul-Nya berlaku sabar dan tabah menghadapi kaumnya. (Tafsir Kementerian Agama)

Maka Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, "Meninggalkan tadabbur ayat-ayat Alquran dan meninggalkan memahami isi Alquran termasuk meninggalkan Alquran."

Hendaknya bagi setiap Muslim senantiasa mengamati ayat yang mulia ini, dan menaruh pandangannya yang begitu dalam berkali-kali untuk membukakan bagi dirinya jalan keluar dari jalan yang buntu ini, dan bencana yang besar ini, yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah kaum muslimin, yaitu musibah meninggalkan Alquran.

Syekh bin Baz pernah berkata, "Ada sejumlah kelompok yang besar dan jumlah yang begitu banyak mereka menisbatkan Islam pada diri mereka. Namun jauh dari menerapkan isi Alquran dengan benar dan apa yang datang dari Rasulullah SAW, dan aku khawatir mereka itulah yang dimaksud oleh firman Allah: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."

Menjauh dari Alquran benar-benar akan mengakibatkan kerasnya hati, persis sama dengan kerasnya tanah kering yang lama tidak tersiram air. Sehingga ia tidak dapat dimanfaatkan kecuali hanya sedikit darinya, sampai-sampai dirinya mengarah kepada syahwat yang terlarang, dan itulah permulaan ia akan berpaling dari ajaran agama Islam.

 

sumber : Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Profesor Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor Fakultas Syari'ah Universitas Qashim, Arab Saudi)
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement