Jumat 11 Oct 2024 20:25 WIB

Bendungan Cipanas Belum Terisi Penuh, Kekeringan Masih Ancam Sawah di Indramayu

Bendungan Cipanas belum maksimal pemanfaatannya karena masih dalam proses pengisian.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Suasana pembangunan Bendungan Cipanas di Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Suasana pembangunan Bendungan Cipanas di Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang menjadi harapan baru bagi pertanian di Kabupaten Indramayu. Bendungan itu diresmikan oleh Wakil Presiden, Ma'ruf Amin pada 9 Juli 2024 lalu

Bendungan Cipanas dengan kapasitas maksimal 250 juta kubik tersebut dapat mengairi lahan pertanian seluas 6.000 hektare, terutama di Kecamatan Terisi, Losarang, dan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Ditambah lagi 3.000 hektare lahan lain yang berpotensi untuk penambahan.

Baca Juga

Namun sampai saat ini, Bendungan Cipanas belum maksimal pemanfaatannya karena masih dalam proses pengisian. Proses itu ditargetkan akan terisi penuh hingga awal 2026 mendatang. Pjs Bupati Indramayu, Dedi Taufik mengatakan, selama ini ketiga kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Terisi, Losarang, dan Kandanghaur, mengandalkan airnya dari saluran Cipelang. Namun, pasokan air itu tidak sampai ke wilayah hilir.

Akibatnya, lahan pertanian di ujung irigasi tidak mendapatkan air hingga mengakibatkan gagal panen bahkan gagal tanam. Untuk itu, agar hal tersebut tidak terulang pada tahun-tahun mendatang, Dedi pun telah  mengunjungi Bendungan Cipanas guna melihat langsung kondisi eksisting saat ini.

Dedi mengatakan, pertanian Indramayu untuk musim tanam I (rendeng) kondisinya masih aman karena bersamaan dengan datangnya musim hujan. Namun yang harus mendapatkan perhatian adalah musim tanam II (gadu) karena berlangsung pada saat musim hujan telah selesai. ‘’Kita fokus di musim tanam gadu. Ini harus kita maksimalkan sumber airnya baik dari saluran Cipelang, Cipanas, Cipancuh, maupun Salam Darma,’’ kata Dedi, Jumat  (11/10/2024).

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto mengatakan, pada 2025 mendatang, bidang pertanian di Kabupaten Indramayu masih menjadi tantangan serius yang harus mendapatkan perhatian semua pihak.

Hal itu dikarenakan sumber-sumber air yang menjadi andalan petani Indramayu masih belum maksimal dalam mendistribusikan air.

Sugeng menjelaskan, di saluran Cipelang dan saluran lainnya, masih ada program Rentang Irigation Modern System (RIMS) yang masih belum selesai. Begitupun di saluran Salam Darma juga masih berlangsung kegiatan serupa. ‘’Kami sudah mendatangi Bendungan Cipanas untuk melakukan koordinasi dan mendapatkan penjelasan langsung dari pengelola. Kami berharap ada percepatan dalam penanganan irigasi ini sehingga kasus gagal panen dan gagal tanam bisa kita hindari,’’ kata Sugeng. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement