REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden terpilih Prabowo Subianto mendadak melakukan pertemuan dengan pra ketua umum, dan elite partai politik (parpol) pendukungnya di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di Jakarta Pusat (Jakpus), pada Kamis (17/10/2024) sore. Pertemuan selama lebih dari satu jam tersebut, dikatakan tidak membahas perihal politik.
Dari pantauan di Kantor Kemhan, beberapa ketua umum partai yang hadir di antaranya adalah Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang juga menteri ESDM. Hadir juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang juga menteri perdagangan.
Serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang juga merupakan menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). Hadir juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, serta senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan.
Para elite partai tersebut, datang bergiliran ke Kemenhan menemui Prabowo sekitar pukul 14:30-an WIB. Namun sebelum kedatangan para elite partai tersebut, sudah terlebih dahulu tiba Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang datang menemui Prabowo.
Surya Paloh terpantau datang menemui Prabowo sekitar pukul 14:10 WIB. Partai Nasdem, selepas kalah dalam Pilpres 2024 lalu, sudah menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden terpilih Prabowo mendatang.
Namun begitu, Partai Nasdem, menyatakan tak mengirimkan rekomendasi nama-nama kadernya untuk dipilih Prabowo sebagai anggota kabinet untuk pemerintahan mendatang. Sementara elite-elite partai lainnya, sudah dipastikan masuk dalam jajaran anggota kabinet Prabowo yang akan dilantik pada Ahad, 20 Oktober 2024 nanti. Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia usai pertemuannya dengan Prabowo menyampaikan, tak ada pembahasan khusus.
Bahlil mengungkapkan, pertemuan tersebut cuma membahas soal program-program kerja pemerintahan baru pascapelantikan mendatang. “Tadi kami diskuisi dengan Bapak Presiden terpilih, Bapak Prabowo, kami dari tim koalisi membahas beberapa perkembangan ke depan pascapelantikan,” ujar Bahlil kepada wartawan.
Bahlil membantah dalam pertemuan tersebut, ada membahas nasib partai politik, maupun kader partai politik lainnya yang belum bergabung untuk pemerintahan mendatang. Termasuk, kata Bahlil, tak ada pembahasan perihal rencana Prabowo menggandeng PDI Perjuangan.
“Kami membahas negara kok. Kami tidak ada membahas partai politik,” ujar Bahlil.
Jika Surya Paloh, dengan Partai Nasdem-nya sudah menyatakan dukungan atas pemerintahan Prabowo mendatang, dan tak mengirimkan sejumlah kadernya untuk posisi menteri kabinet, PDI Perjuangan hingga saat ini satu-satunya partai politik yang hingga kini belum menyatakan dukungannya untuk pemerintahan mendatang. Meskipun sejumlah elite PDI Perjuangan mendorong untuk mempertemukan Prabowo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.