Rabu 23 Oct 2024 17:19 WIB

Hasil Survei LSI Temukan Pramono-Rano Ungguli RK-Suswono, Ini Angka Elektabilitasnya

LSI mengeklaim tingkat akurasi surveinya mencapai 95 persen.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Tiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta mengikuti debat pertama, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tiga pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jakarta mengikuti debat pertama, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (6/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur (cagub-cawagub) 03 Pramono Anung-Rano Karno mengalami peningkatan tingkat keterpilihan atau elektabilitas dalam survei Pilkada Jakarta 2024. Dari hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada Rabu (23/10/2024), paslon usungan PDI Perjuangan tersebut menyalib keunggulan cagub-cawagub Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang diusung oleh gabungan 12 partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, sigi yang mereka lakukan sepanjang 10 sampai 17 Oktober 2024 dengan tanya jawab tatap muka terhadap 1.200 sampel masyarakat yang memiliki hak pilih. LSI mengeklaim tingkat akurasi surveinya mencapai 95 persen, dengan toleransi kesalahan atau margin of error pada angka 2,9 persen.

Baca Juga

Hasilnya, dalam pertanyaan atau simulasi surat suara terbuka terhadap tiga pasang kandidat, menempatkan pasangan Pram-Rano unggul 42,6 persen ketimbang pasangan RIDO yang dipilih oleh 37,4 persen pemilih.

Sementara pasangan nomor urut 02, yakni Dharma Pongrekun-Kun Wardana dipilih oleh 6,6 persen.

Adapun pemilih yang masih bingung alias belum menjawab dalam simulasi surat suara terbuka tersebut, kata Djayadi, ada pada angka 14,4 persen. Dari hasil survei tersebut, kata Djayadi, tampak memang keunggulan Pram-Rano sudah mengalahkan RIDO. Tetapi dikatakan belum signifikan.

“Jadi kalau kita lihat di sini, untuk sementara pada Oktober (2024) ini, pasangan Pramono-Rano sudah unggul. Meskipun keunggulannya belum signifikan. Karena selisihnya cuma sekitar 4 persen. Sementara margin of error dari survei ini adalah 2,9 persen,” begitu ujar Djayadi saat menyampaikan hasil survei LSI di Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Djayadi menerangkan, keunggulan Pramono-Rano dari RIDO ini secara statistik belum menunjukkan siapa pemenangnya. Karena dinilai masih terbilang sama-sama kuat. “Cuma angka absolutnya itu cenderung menunjukkan keunggulan dari Pramono-Rano,” ujar Djayadi.

Dalam pengamatan LSI, kata Djayadi, sejak pertengahan September lalu, perlahan-lahan terjadi peningkatan keterpilihan pasangan Pramono-Rano sampai dengan Oktober. Sementara paslon RIDO, dalam periode yang sama berbalik mengalami penurunan.

LSI juga mengutip peningkatan dan penurunan keterpilihan Pramono-Rano juga RIDO tersebut, dari hasil survei para surveyor lainnya. Djayadi mengatakan, dalam hasil survei LSI pada 6-12 September lalu, masih menempatkan keunggulan RIDO ketimbang Pramono-Rano pada angka keterpilihan 51,8 persen berbanding 28,4 persen.

Djayadi mengungkapkan, pada hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking 9-15 September lalu, pun masih menempatkan paslon RIDO yang lebih unggul 47,5 persen, namun paslon Pramono-Rano mengalami peningkatan 31,5 persen. Dari hasil survei Charta Politika sepanjang 19-24 September, kata Djayadi, LSI juga melihat peningkatan elektabilitas pasangan Pramono-Rano ke angka 36,5 persen, namun tetap unggul paslon RIDO 48,3 persen.

Dan pada periode 10-17 Oktober, kata Djayadi, survei LSI menunjukkan keterbalikan yang membawa keunggulan RIDO merosot ke angka 37,4 persen, di bawah paslon Pramono-Rano 41,6 persen. “Penurunan yang dialami oleh pasangan Ridwan-Suswono atau RIDO ini cenderung pindah, lebih dari 10 persen pindah ke Pramono-Rano, sedikit yang pindah ke pasangan Dharma-Kun,” begitu kata Djayadi.

Dari hasil survei yang sama, kata Djayadi, LSI juga menemukan angka yang konsisten para pemilih di Jakarta, untuk tetap pada pilihan politiknya. LSI menemukan 71,1 persen para pemilih yang tetap pada pilihannya dalam Pilkada Jakarta 2024 ini. Yaitu dengan komposisi 56 persen kecil kemungkinan mengubah pilihannya, dan 15,1 persen pada posisi tidak akan mengubah pilihannya. Sementara sekitar 27,7 persen para pemilih yang berpeluang mengubah pilihannya pada hari-H pemilihan.

Selain itu, pada simulasi khusus calon wakil gubernur, nama Rano Karno memang tak terbendung. Djayadi mengungkapkan survei LSI yang menunjukkan nama pemerasan Si Doel Anak Betawi itu, memiliki angka keterpilihan mencapai 67,1 persen. Tertinggi dengan dua pesaingnya sesama calon wakil gubernur, Suswono pada angka 14,8 persen dan Kun Wardhana 2 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement