Rabu 23 Oct 2024 21:17 WIB

Warga Sultra Inginkan Cagub Sultra Bebas Korupsi

Masyarakat trauma dengan korupsi yang diduga pernah dilakukan gubernur Nur Alam.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, memaparkan hasil survei atas Pilgub Sulawesi Tenggara.
Foto: istimewa/tangkapan layar
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, memaparkan hasil survei atas Pilgub Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Salah satu kriteria calon gubernur (cagub) yang dinilai penting bagi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) adalah bersih dari korupsi. Mereka trauma dengan korupsi yang pernah terjadi di pemimpin sebelumnya.

Hal ini berdasar survei yang dilakukan LSI Denny JA pada Oktober 2024. Direktur LSI Dennya JA, Adjie Alfaraby, mengatakan, masyarakat sangat setuju atau cukup setuju cagub harus bersih dari korupsi sebesar 94,2%. “Hanya 2.2% saja yang menyatakan tidak setuju. Dan sisanya tidak menjawab atau tidak tahu,” kata Adjie, Rabu (23/10/2024).

Survei ini dilakukan terhadap 800 responden di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara. Survei dilakukan pada tanggal  08 -17  Oktober 2024, dengan margin of error survei ini sebesar 3.5%. 

Hal yang membuat kriteria pemimpin yang bersih dan bebas dari korupsi adalah hal penting, menurut Adjie, karena mayoritas menilai kondisi ekonomi mereka tidak membaik. Dalam survei  yang menanyakan kondisi ekonomi, mereka yang menyatakan kondisi ekonomi mereka memburuk atau stagnan totalnya sebesar 61.9%. Dan hanya sebesar 38% saja yang merasakan kondisi ekonominya membaik.

“Memburuknya kondisi ekonomi membuat masyarakat Sultra akan makin selektif dalam memilih pemimpinnya. Tentunya mereka berharap bahwa pemimpin pemerintahan selanjutnya dapat membantu mereka untuk bisa memperbaiki kondisi ekonominya,” ungkap Adjie.

Masyarakat menilai faktor korupsi dinilai sebagai faktor utama ekonomi tidak membaik. Sebesar 35.5% menyatakan banyaknya korupsi di pemerintahan sebagai alasan utama mengapa kondisi ekonomi mereka tidak membaik. Ada juga yang menyalahkan komitmen pemerintah dalam memenuhi janjinya yaitu sebesar 24.5%. 

“Mereka yang menyalahkan karena alasan kondisi ekonomi nasional juga memburuk sebesar 15.2%. Dan sebesar 7.8% menyatakan karena memang pemerintah tidak peduli terhadap ekonomi masyarakat,” papar Adjie. 

Hal lainnya, menuru Adjir, adanya trauma masyarakat Sultra atas kasus korupsi gubernur sebelumnya. Data survei menunjukan bahwa sebesar 61.8% masyarakat Sultra mengetahui bahwa mantan gubernur Sultra sebelumnya yaitu Nur Alam, pernah tersandung kasus korupsi yang diduga merugikan negara sebesar 4.3 triliun. Dan dari mereka yang mengetahui kasus tersebut, sebanyak 94.1% mengetahui Gubernur Nur Alam pernah dipenjara karena kasus tersebut.

“Dengan kasus korupsi yang pernah menimpa gubernur Sultra sebelumnya, keinginan untuk calon gubernur yang bersih dari korupsi juga menjulang tinggi,” kata Adjie.

Terkait elektabilitas, dalam survei LSI denny JA ini, pasangan Andi Sumangerukka dan Hugua (ASR-Hugua) masih unggul dibanding dengan calon gubernur dan wakil gubernur lainnya. 

Dukungan ASR-Hugua sudah mencapai 35,2%. Disusul  disusul berturut-turut Tina Nur Alam-LM Ihsan Taufik Ridwan (29.5%),  Lukman Abunawas-La Ode Ida  (20%) dan terakhir pasangan Ruksamin-LM Sjafei Kahar sebesar 10.7%. Sementara yang belum menentukan pilihan hanya sebesar 4.6%.

Jika dilihat dari kantong agama, Di pemilih Islam, dukungan terhadap ASR-Hugua sebesar 34.3 %, Tina-Ihsan sebesar 30.6 %, LA-Ida sebesar 19.8 %,  Ruksamin-Sjafei sebesar 11.1 %. Di pemilih non Islam, ASR-Hugua unggul jauh dengan dukungan sebesar 50.8 %.

Kedua, di kantong pemilih Gen Z dan milenial. Di pemilih Gen Z (dibawah 27 tahun), dukungan terbesar ke pasangan ASR-Hugua sebesar 38.6 %, disusul pasangan Tina-Ihsan sebesar 26.8 %, kemudian pasangan LA-Ida sebesar 21.1 %, dan Ruksamin-Sjafei sebesar 10.1 %. ASR-Hugua juga unggul di pemilih milenial (usia 28-43 tahun) dan pemilih baby boomers (usia diatas 60 tahun). Sementara Tina-Ihsan unggul di pemilih Gen X (usia 44-59 tahun) dengan dukungan sebesar 29.6 %, disusul LA-Ida sebesar 27.1 %, dan ASR-Hugua sebesar 26.7 %.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement