Selasa 29 Oct 2024 09:26 WIB

Soal Dugaan Keracunan Massal di Acara Puskesmas, Ini Penjelasan Pemkot Cirebon

Saat ini, teridentifikasi 44 orang yang terdampak, termasuk kader peserta sosialisasi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi keracunan
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi keracunan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON-- Puluhan warga diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan ringan (Snack) yang diberikan dalam acara sosialisasi tentang kesehatan di Puskesmas Cangkol, Kota Cirebon. Pemerintah Kota Cirebon pun mengambil langkah cepat mengatasi kondisi tersebut.

Pj Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan, Pemkot Cirebon menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas kejadian itu dan menekankan pentingnya langkah-langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang kembali. ‘’Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan berharap insiden serupa tidak terulang kembali,’’ ujar Iing, Rabu (29/10/2024).

Baca Juga

Untuk menangani kasus itu, Dinas Kesehatan Kota Cirebon telah diinstruksikan untuk melakukan penanganan yang komprehensif, termasuk evaluasi dan pemantauan kondisi para korban. Upaya pemulihan pun telah dilakukan, baik bagi pasien yang masih dirawat di berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan, maupun bagi mereka yang telah pulang ke rumah masing-masing.

‘’Saat ini sampel makanannya sedang diuji laboratorium. Mudah-mudahan hasilnya cepat keluar sehingga kami bisa mengetahui faktor penyebab kejadian ini,’’ kata Iing.

Iing memastikan, Pemkot Cirebon berkomitmen untuk terus mendampingi dan memantau kondisi para korban hingga pulih. Selain itu, meningkatkan pengawasan agar kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Siti Maria menjelaskan, kejadian bermula dari kegiatan sosialisasi sanitasi yang diadakan oleh sebuah perguruan tinggi di Cirebon. Acara diselenggarakan di Puskesmas Cangkol.

‘’Kegiatan ini tujuannya baik ya, bagian dari pengabdian masyarakat oleh mahasiswa, sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),’’ kata Siti Maria.

Selama kegiatan, panitia juga menyediakan snack bagi peserta yang hadir. Namun, diduga setelah mengonsumsi snack tersebut, beberapa peserta mengalami gejala mual, muntah, hingga diare. Bahkan, beberapa orang memerlukan penanganan medis lebih lanjut. Saat ini, teridentifikasi 44 orang yang terdampak, termasuk kader peserta sosialisasi dan pegawai Puskesmas.

‘’Ada kemungkinan juga beberapa snack dibawa pulang sehingga anggota keluarga juga terdampak. Dari jumlah tersebut, 10 orang harus menjalani perawatan, dan kondisi mereka sudah mulai membaik, baik gejala muntah maupun diarenya sudah mereda,” katanya.

Siti Maria menjelaskan, Dinas Kesehatan Kota Cirebon telah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi peserta untuk diuji di Labkesda Jawa Barat. ‘’Sampel makanan telah dikirim ke Labkesda Jawa Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut, guna mengetahui apakah makanan tersebut merupakan penyebab dari gejala yang dialami,’’ kata Siti Maria. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement