Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)
REPUBLIKA.CO.ID, Silih bergantinya kabar berita yang menghiasi linimasa media sosial maupun kanal informasi di Internet demikian cepat terjadi. Dari satu kabar viral digantikan dengan berita-berita baru lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Hiruk-pikuk acara retreat merah putih di Magelang kini digantikan dengan berbagai kabar baru yang terjadi di seantero negeri. Seperti ramai tersebarnya video jogetnya petani, penemuan uang Rp 920 miliar dan emas 51 kilogram, razia Rumah Makan Padang di Cirebon, penusukan santri di Yogyakarta yang memicu demo di hari Selasa, 29 Oktober 2024 kemarin, sampai dengan berita upaya penyelamatan pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara yang dinyatakan pailit. Demikian pula berita dari berbagai belahan dunia seperti perang di Palestina, kampanye pemilihan presiden di Amerika Serikat, dan lain sebagainya.
Tampak bahwa kabar berita yang cepat beredar dapat berasal dari bidang yang berbeda-beda. Bidang politik, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya dapat sebagai sumber berita dan dengan cepat dapat tersebar luas.
Derasnya informasi yang bisa dilewatkan melalui media Internet di saat ini sungguh luar biasa cepat dan kuat. Tidak dimungkiri bahwa kemajuan teknologi merupakan salah satu tulang punggung dari berbagai perubahan yang terjadi, termasuk di dalamnya dalam penyebaran informasi.
Kecepatan penyebaran informasi ini tentu memiliki dampak tersendiri, baik positif maupun negatif. Bagaimana dapat ikut berperan dalam kemajuan teknologi dan mengelola dampak dari kecepatan penyebaran informasi tersebut tentu menjadi pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap orang di era digital ini.
Kolaborasi peran dari banyak pihak untuk bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan akibat adanya kemajuan teknologi tidak bisa dielakkan dan harus dilakukan. Bidang akademik, seperti perguruan tinggi tentu diharapkan menjadi tumpuan dalam kolaborasi ini.
Insan perguruan tinggi, baik dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun alumni tentu sangat diharapkan mampu menjadi pelopor dan inisiator untuk menghasilkan berbagai inovasi seiring dengan kemajuan teknologi. Sebanyak 1.002 lulusan telah diwisuda pada Wisuda ke-92 Universitas Amikom Yogyakarta pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024 yang lalu tentu diharapkan menjadi bagian tersebut.
Alumni harus mampu bersiap diri dalam menghadapi berbagai tantangan global seiring dengan kemajuan teknologi yang ada. Terus mau dan mampu mengimplementasikan dan mengembangkan pengetahuan yang didapatkan selama di kampus menjadi kewajiban yang tidak bisa ditawar.
Dorongan dan dukungan untuk terus berkarya ini selalu saya sampaikan terutama kepada mahasiswa baik saat perkuliahan, bimbingan penelitian, maupun dalam kesempatan lainnya. Demikian juga dorongan untuk sebisa mungkin berusaha agar dapat terus melanjutkan studi ke jenjang studi paling tinggi.
Tentu tidak dimungkiri bahwa cepatnya perkembangan teknologi yang terjadi menjadikan semakin pelik pengetahuan yang harus digali dan didapatkan. Semua itu tentu tidak cukup hanya bermodalkan semangat untuk menggapainya.
Banyak sumber daya yang harus disiapkan dan diusahakan untuk mendukungnya. Salah satunya kemauan dan kemampuan untuk terus belajar, istikamah untuk terus berusaha. Surat Al Lail ayat 1-7 dapat menjadi dorongan untuk terus berusaha dalam berbagai bidang, termasuk menggapai pengetahuan, “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), demi siang apabila terang benderang,dan demi penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usahamu benar-benar beraneka ragam. Siapa yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa serta membenarkan adanya (balasan) yang terbaik (surga),Kami akan melapangkan baginya jalan kemudahan (kebahagiaan).” Wallahu a’lam.