REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Kementerian Intelijen Iran mengungkapkan, pihaknya telah membubarkan organisasi teroris separatis yang terkait dengan Israel. Organisasi itu disebut berencana untuk menyusup ke negara para mullah itu.
"Kelompok teroris separatis ini bertujuan untuk memasuki Provinsi Azerbaijan Barat dari Wilayah Kurdistan Irak dengan tujuan untuk memicu kerusuhan jalanan, melakukan pembunuhan, dan menciptakan ketidakamanan," ujar Kementerian Intelijen lewat sebuah pernyataan pada Rabu (31/10/2024)."Namun, mereka diidentifikasi dan dibubarkan saat masuk,"tambah kementerian tersebut.
Salah satu anggota utama kelompok teroris tewas selama operasi tersebut, sementara dua lainnya ditangkap dan dilucuti senjatanya, lapor Al-Mayadeen.
Sementara itu, Badan Keamanan Iran telah melenyapkan beberapa formasi teror yang didukung asing di dekat perbatasan barat dalam beberapa tahun terakhir, terutama yang melibatkan kelompok separatis Kurdi.
Negara tersebut telah lama mengklaim bahwa Kurdistan Irak telah menjadi surga bagi kelompok teroris anti-Iran. Beberapa hari lalu, sedikitnya 10 polisi tewas dalam serangan teroris mematikan yang menargetkan kendaraan polisi di daerah Taftan, provinsi Sistan-Baluchistan, daerah yang sering dilanda kekerasan dan kerusuhan.
Kantor berita pemerintah IRNA mengutip pernyataan polisi yang mengonfirmasi bahwa sepuluh personel dalam dua unit patroli tewas dalam penyergapan.
Pada September tahun lalu, media Iran melaporkan bahwa Irak mulai mengusir kelompok teroris anti-Iran dari wilayah Kurdi di sepanjang perbatasannya dengan Republik Islam. Irak memindahkan mereka ke pangkalan yang lebih jauh sesuai dengan pakta keamanan antara Teheran dan Baghdad yang ditandatangani pada tahun 2022, media Iran melaporkan pada hari Ahad.