REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Indikator Politik merilis hasil survei yang digelar di Kota Depok untuk mengetahui sejauh mana tingkat elektabilitas calon yang bertarung di Pilwalkot Depok dan Pilgub Jabar 2024.
Untuk Pilwalkot Depok, paslon Supian Suri dan Chandra Rahmansyah unggul dengan elektabilitas mencapai 49,3 persen. Sementara lawannya, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq berada di posisi kedua dengan46,1 persen.
Untuk Pilgub Jabar, paslon nomor urut empat Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Erwan Setiawan tak terkejar dari ketiga lawannya dengan mengantongi 61,9 persen. Sementara Depok yang dikenal sebagai kendang PKS menempatkan calonnya Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie di posisi kedua jauh tertinggal dengan hanya 26,8 persen.
Di posisi ketiga ada pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina dengan 5,8 persen dan paling buncit paslon Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang hanya mengantongi2,8 persen.
Survei periode 3-12 Oktober 2024 tersebut dilakukan terhadap 400 orang warga Kota Depok dengan margin of error kurang lebih 5 persen.
Direktur Indikator Politik Fauny Hidayat mengatakan, dari hasil survei tersebut paslon Supian-Chandra unggul dengan selisih sekitar 3 persen. Ia memberikan catatan bahwa angka tersebut masih masuk dalam margin of error.
“Sehingga untuk siapa yang unggul di Pilkada nanti masih sulit diprediksi karena kedua paslon masih punya peluang yang sama. Apalagi waktu kampanye masih ada satu bulan,” ujar Fauny.
Berbeda dengan Pilwalkot Depok, Pilgub Jabar sudah bisa tergambar calon yang akan unggul yakni pasangan KDM-Erwan atau DERMAWAN. Sebab dari selisih urutan pertama dan kedua sangatlah tinggi.
“Faktor yang membuat Kang Dedi unggul karena popularitas atau keterkenalannya. Hal ini sangat mempengaruhi orang untuk memilih calon,” katanya.
Meski begitu pihaknya kembali menekankan waktu kampanye yang masih sekitar satu bulan. Waktu tersebut cukup berpengaruh terhadap naik atau turunnya elektabilitas para calon di kota yang dikenal sebagai kandang PKS tersebut.