REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN -- Wakil Panglima Korps Garda Revolusi Iran, Ali Fadavi menjamin, negaranya pasti akan melancarkan serangan baru terhadap Israel. Hal itu disampaikan sehari setelah Pemimpin Tetinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bakal melaksanakan aksi balasan keras ke Israel.
"Rinciannya tidak dapat didiskusikan, tetapi itu pasti akan dilakukan," ujar Fadavi menyinggung rencana serangan lanjutan terhadap Israel, dilaporkan kantor berita semi-resmi Iran, ISNA, Ahad (3/11/2024).
Menurut ISNA, serangan mendatang terhadap Israel akan diberi nama “Operation Honest Promise 3". Pada Sabtu (2/11/2024), Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, Iran dan sekutu regionalnya bakal memberikan "respons yang menghancurkan" terhadap Israel. Khamenei bahkan akan membidik Amerika Serikat (AS) selaku sekutu Tel Aviv.
Pernyataan Khamenei tersebut merupakan tanggapan atas serangan udara yang diluncurkan Israel ke Iran pada 26 Oktober 2024. Israel mengatakan, serangannya merupakan balasan atas rentetan rudal yang ditembakkan Iran ke negaranya pada 1 Oktober 2024.
Terkait serangan pada 1 Oktober 2024, Iran mengatakan, tindakan itu adalah respons atas dibunuhnya beberapa pemimpin kelompok perlawanan di Palestina dan Lebanon. Iran meluncurkan setidaknya 180 rudal ke wilayah Israel. Namun tak ada korban jiwa akibat serangan tersebut.
Sementara itu, serangan balasan Israel ke Iran pada 26 Oktober menyebabkan lima orang korban jiwa. Mereka terdiri dari empat tentara dan seorang warga sipil. Menurut militer Iran, serangan Israel juga mengakibatkan kerusakan terbatas pada beberapa sistem radar.
Eskalasi konfrontasi di Timur Tengah sangat berpeluang terjadi. Hal itu karena pertempuran di jalur Gaza masih berlangsung dan belum ada tanda-tanda gencatan senjata dalam waktu dekat.