REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memutuskan perubahan susunan pimpinan PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Kini, terdapat direktur utama baru dan juga komisaris utama baru di tubuh Pertamina.
RUPS Pertamina menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama perseroan. Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule itu adalah purnawirawan perwira tinggi Polri yang terakhir menjabat Sekretaris Utama Lemhannas.
Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 itu juga pernah menjadi Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat.
Di luar kepolisian, Iwan Bule juga pernah menduduki kursi Ketua Umum PSSI. Saat ini, Iriawan masih aktif menjadi Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menjelaskan bahwa pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN termasuk Pertamina merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” ungkap Fadjar.
Menurutnya, kehadiran pemimpin baru akan menjadi energi baru untuk memastikan keberlanjutan Pertamina di masa depan. Kepemimpinan direksi sebelumnya akan menjadi landasan kokoh untuk mencapai kemajuan Perusahaan dan mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.