Sabtu 09 Nov 2024 21:30 WIB

Pengalaman Jadi Pemimpin di Jateng, Prabowo Sebut Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Sosok Tepat

Prabowo melihat Ahmad Luthfi dan Gus Yasin memahami masalah di Jateng.

Prabowo Subianto memberikan rekomendasi dukungan untuk paslon nomor urut 2 Pilgub Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (kanan) dan Gus Taj Yasin (kiri)
Foto: istimewa
Prabowo Subianto memberikan rekomendasi dukungan untuk paslon nomor urut 2 Pilgub Jawa Tengah, Ahmad Luthfi (kanan) dan Gus Taj Yasin (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Prabowo Subianto yang juga ketum Gerindra memandang bahwa Ahmad Luthfi dan Gus Taj Yasin Maimoen merupakan pasangan perpaduan cukup tepat.

Karena harus diakui, untuk menjadi pemimpin daerah tidak bisa sembarang. Dibutuhkan pengalaman dan kemampan untk bersinergi dengan pusat, sehingga visi Presiden sebagai pemimpin bisa terlaksana baik.

Baca Juga

Prabowo pun melihat Ahmad Luthfi dan Gus Yasin memahami masalah di Jateng. “Komjen Ahmad Luthfi berpengalaman sebagai Kapolda Jateng, Taj Yasin Maimun juga pengalaman sebagai Wakil Gubernur. Ini kolaborasi tepat,” katanya dalam video rekaman yang dirilis, Sabtu (9/11/2024). 

Dengan pengalaman itu, Prabowo melihat keduanya mampu menjadi solusi permasalah di Jateng dan bisa menjadi kepanjangan pemerintah pusat dalam mewujudkan visi presiden.

Di sisi lain, Prabowo juga menaruh harapan kepada Taj Yasin Maimun yang tak lain merupakan anak ulama besar, KH Maimun Zubaer. Bahkan Prabowo menyebut Mbah Moen merupakan gurunya.

“Saya sangat menghormati beliau,” singkat Prabowo menghormati Taj Yasin.

Termasuk mengenai Pemerintah yang bersih, mempecepat pembangunan ekonomi, rakyat menikmati kekayaan bangsa, hingga menjaga kekayaan dan mengelola kekayaan alam Indonesia. Prabowo melihat rakyat dan masyarakat Jateng wajib memilih orang yang tepat.

“Jawaban itu ada pada diri kedua calon ini. Itu harapan saya, anjuran saya, dan permohonan saya buat rakyat Jawa Tengah.,” tutup Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement