REPUBLIKA.CO.ID, Keberlimpahan rezeki dalam rumah tangga menjadi hal yang diidamkan oleh setiap pasangan suami istri. Maka penting bagi mereka untuk menghindari segala faktor yang dapat menjadi penghalang rezeki dalam rumah tangga.
Dalam Islam telah dijabarkan beberapa faktor yang dapat menghambat datangnya rezeki. Hal pertama adalah sikap malas atau enggan untuk bekerja, yang muncul akibat anggapan bahwa rezeki sudah diatur oleh takdir.
Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, berusaha, dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mencari rezeki. Islam mengajarkan pentingnya berusaha dan Nabi Muhammad pun telah berpesan mengenai hal tersebut. Diriwayatkan dari Miqdam bin Ma'di Karib, Nabi Muhammad SAW bersabda:
- ما أكلَ أحدٌ طعامًا قطُّ ، خيرًا من أنْ يأكلَ من عمَلِ يدِهِ وإنَّ نبيَّ اللهِ داودَ كان يأكلُ من عمَلِ يدِهِ
"Tidak ada seorang pun yang memakan satu makanan yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri." (HR. Bukhari)
Hadits itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pesan kepada umat Islam agar seseorang menjaga kesucian dirinya dengan melakukan upaya atau usaha agar dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Untuk menghidupi dirinya sendiri, keluarganya, dan tanggungannya.
Hal kedua ialah mengerjakan perbuatan maksiat dan perbuatan yang diharamkan. Ini menjadi salah satu faktor penghalang rezeki, bahkan ini juga menjadi penyebab utama mengapa rezeki seorang hamba seret.