REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti sudah punya resep guna meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran sains. Mu'ti meyakini resep ini dapat membuat siswa meminati sains.
Mu'ti mengamati selama ini pelajaran sains menjadi momok yang menakutkan bagi siswa. Bahkan mata pelajaran matematika dikenal "menyeramkan".
"Harus ada upaya demistifikasi sains. Sekarang ini kalau ditanya apa pelajaran paling sulit jawabnnya pasti matematika," kata Mu'ti saat wawancara eksklusif dengan Republika di kantornya pada Selasa (19/11/2024).
Mu'ti mendorong agar mitos pelajaran sains menyeramkan harus segera dihapus. Caranya dengan menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. "Menurut saya mitos ini harus diubah, caranya buat sains ini menyenangkan dan mudah. Itu coba kita lakukan," ujar Mu'ti.
Mu'ti menjelaskan metode yang akan diambilnya ialah mengajarkan aspek logika lebih dulu kepada murid. Kemudian, ada kontekstualisasi dengan realitas kehidupan.
"Kalau bicara matematika itu ilmu murni padahal kita diajarkan agama nggak bisa kalau matematikanya nggak bagus, tentukan kiblat kan harus pakai geometri. Selama ini apa guru matematika kaitkan dengan itu?" ujar Mu'ti.
Mu'ti lalu mencontohkan lagi bahwa penerapan agama Islam seperti zakat dan waris memerlukan kemampuan berhitung. "Ilmu waris, zakat, kalau nggak ngerti matematika bisa keliru," ucap Mu'ti.
Oleh karena itu, Mu'ti berharap pelajaran sains dapat diajarkan kepada siswa dengan metode menyenangkan sekaligus praktek kehidupan sehari-hari. "Demistifikasi penting supaya ilmu jadi sesuatu menyenangkan untuk dipelajari. Jadi saya tawarkan mindful, meaningful dan joyful learning bukan cuma deeplearning," ujar Mu'ti.