REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan dirinya sudah punya skema untuk memperbaiki kesejahteraan guru honorer. Caranya dengan sertifikasi guru honorer agar mereka mempunyai tambahan penghasilan.
"Kalau dalam skema kita tahun ini ada 600 ribu guru baik yang ASN dan non ASN (honorer) dapat peningkatan kesejahteraan lewat sertifikasi," kata Mu'ti saat ditemui seusai peringatan Hari Guru pada Senin (25/11/2024) di Kantor Kemendikdasmen.
Mu'ti mengklarifikasi kementeriannya bukan bertugas menaikkan gaji guru. Sebab hal itu merupakan kewenangan lembaga lain. Sehingga Kemendikdasmen pada dalam posisi menaikkan kesejahteraan guru lewat sertifikasi.
"Soal naik gaji di instansi lain. Kami sejahterakan guru lewat sertifikasi dan kalau lulus PPG (Pendidikan Profesi Guru). Dengan itu maka kesejahteraan meningkat baik yang ASN dan non-ASN. Bukan naikkan gaji tapi sertifikasi," ujar Mu'ti.
Walau demikian, Mu'ti menyebut belum semua guru dapat mengikuti program sertifikasi ini. Para guru mesti bertahap mengikuti sertifikasi tersebut karena disesuaikan dengan kuotanya.
"Ini secara bertahap karena kuotanya terbatas. Mudah-mudahan dalam masa kepemimpinan Prabowo semua guru bisa tersertifikasi," ujar Mu'ti.
Sebelumnya, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) berharap pemerintahan Prabowo-Gibran menuntaskan rekrutmen 1 juta guru PPPK, karena janji tersebut tidak terpenuhi selama kepemimpinan Jokowi. P2G juga ingin pemerintahan Prabowo memprioritaskanpengangkatan guru honorer menjadi ASN, dan membuka kembali rekrutmen guru PNS yang sudah 5 tahun diberhentikan Jokowi. P3K hendaknya diprioritaskan bagi guru-guru honorer senior di atas 35 tahun.
"Kami juga mendesak Prabowo-Gibran memenuhi janjinya akan memberi tambahan penghasilan sebesar 2 juta per bulan bagi seluruh guru baik negeri atau swasta, honorer atau ASN dimulai Oktober 2024 ini. P2G mengapresiasi janji tersebut termasuk janji akan menetapkan Upah Minimum Guru swasta dan honorer," kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim kepada Republika, Senin (21/10/2024).