Kamis 28 Nov 2024 19:49 WIB

Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis, KSP Pastikan Gizi Siswa Terpenuhi

KSP ingin memastikan secara langsung standar menu gizi.

Kepala KSP meninjau langsung uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMP 1 Barunawati, Slipi, Jakarta.
Foto: Dok Republika
Kepala KSP meninjau langsung uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis di SMP 1 Barunawati, Slipi, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Anto Mukti Putranto meninjau langsung uji coba pelaksanaan program makan bergizi gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilaksanakan di SMP 1 Barunawati, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (28/11/2024).

Dalam kunjungannya, Anto Mukti Putranto didampingi Wakil KSP Muhammad Qodari serta Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi.

Baca Juga

Putranto menyampaikan bahwa pihaknya ingin memastikan secara langsung standar menu gizi dan kalori yang disajikan sebelum program ini dilaksanakan secara resmi pada awal Januari 2025. Temuan dari kunjungan ini akan dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi, saya melihat secara langsung apa yang dilakukan BGN ini sebagai bahan laporan kepada presiden. Kita akan memantau hingga wilayah Papua,” ujar Putranto di lokasi.

Ia mengaku senang melihat antusiasme para siswa terhadap program ini, yang terlihat dari suasana gembira ketika mereka menyantap makanan bersama di ruang kelas.

“Kita meninjau salah satu tempat yang menjadi salah satu pilot project dari BGN yakni di daerah Slipi, program ini saya melihat langsung apa yang dilakukan oleh teman-teman dari BGN sangat luar biasa, karena apa? Sepintas saya melihat anak yang kita tanya dia langsung bicara enak itu kan tidak bisa dibohongin artinya yang beliau-beliau sajikan itu bagus standarnya,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Putranto menekankan pentingnya memastikan kandungan kalori dan gizi dalam makanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenjang usia siswa.

“Karena akan dibagi untuk dari TK sampai dengan kelas 2 SD itu kalorinya 400, kemudian kelas 3 sampai kelas 6 itu 550, selebihnya Itu 700 SMA dan sebagainya, sehingga menu yang disampaikan itu sesuai dengan porsi mereka,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa makan bergizi ini tidak harus dilakukan siang hari, tetapi disesuaikan dengan waktu masuk sekolah.

“Makan bergizi bukan hanya makan siang, tetapi disesuaikan. Misalnya, anak PAUD atau TK yang masuk pukul 09.00, makannya seperti sarapan. Intinya, makan bergizi harus sampai ke anak didik,” ujar Putranto.

Putranto juga memastikan bahwa semua siswa menerima program ini tanpa ada yang terlewat, dengan jumlah makanan disesuaikan dengan jumlah siswa.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP 1 Barunawati, Hadijah, mengapresiasi program ini. Menurutnya, program makan bergizi gratis sangat bermanfaat bagi siswa dan menunjang kebutuhan gizi mereka.

“Alhamdulillah sekolah kami hari ini kedatangan bapak-bapak Kepala Kantor Staf Presiden, dan wakil jajarannya, Badan Gizi Nasional dari aparatur pemerintahan, bu lurah, kami ucapkan terima kasih sudah hadir dan tentunya semoga program makan bergizi ini bisa berlanjut,” katanya,” ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement