REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Surat Al-Waqiah adalah surat ke-56 dalam urutan Alquran. Sedangkan dari urutan turunnya wahyu, Surat Al-Waqiah turun setelah Surat “Taha” dan sebelum Surat “As-Syu'araa”.
Surat ini adalah surat Makkiyah, yaitu surat yang diturunkan selama periode dakwan Nabi Muhammad SAW di Makkah. Hal ini sebagaimana pendpat Ibnu Athiyyah, bahwa menurut kesepakatan para ahli tafsir yang terpercaya, surat yang terdiri dari 96 ayat ini adalah Makkiyah.
Mengapa Surat Al-Waqiah diposisikan setelah surat Ar-Rahman dan apakah ada keterkaitan antara keduanya? Jika ditelusuri lebih jauh dari makna yang terkandung di kedua surat tersebut didapati adanya kesesuaian. Menurut para ulama, baik Surat Al-Waqiah atau pun Ar-Rahman sama-sama menjelaskan tentang hari kiamat, surga, dan neraka.
Hal ini terlihat dari surat al-Waqiah ayat 1 misalnya, Allah SWT berfirman:
إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ “Apabila terjadi hari kiamat.”
Bagaimana pemandangan hari kiamat ini, dijelaskan pula dalam surat ar-Rahman, sebagaimana tergambar dalam ayat ke-37:
فَإِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ “Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.”
Pemandangan tentang kiamat dalam Surat Al-Waqiah tak terbatas pada terbelahnya langit, tetapi juga guncangnya bumi, seakan-akan kedua surat tersebut merupakan satu kesatuan.
Urutannya pun seolah terbalik, apa yang dijelaskan dalam ayat pertama Surat al-Waqiah, dijelaskan pada akhir Surat ar-Rahman. Demikian sebaliknya.
Surat Ar-Rahman diawali dengan dengan menyebutkan Alquran, kemudian matahari dan bulan, kemudian tumbuh-tumbuhan, kemudian penciptaan manusia dan jin, kemudian penjelasan tentang hari kiamat, kemudian penjelasan tentang neraka, kemudian penjelasan tentang surga.