Senin 02 Dec 2024 14:56 WIB

Tanda-Tanda Orang Jujur dalam Kitab Minhajul Muslim

Kejujuran merupakan salah satu ajaran Islam.

Kejujuran (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Kejujuran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejujuran merupakan salah satu ajaran Islam yang wajib diikuti oleh setiam Muslim. Dikutip

dari Kitab Minhajul Muslim yang ditulis oleh Syekh Abu Bakar Jabir al Jazairi, berikut beberapa tanda-tanda orang yang berlaku jujur.

Baca Juga

1. Bicara benar

Seorang Muslim apabila berbicara tidak akan membicarakan selain kebenaran dan kejujuran, bila memberitakan tidak akan memberitakan kecuali yang benar-benar sesuai dengan perkaranya, karena bohong dalam berbicara termasuk dalam kemunafikan dan tanda-tandanya, dalam hadits:

عن ابي هريرة ، أن رسول الله صل الله عليه وسلم قال: آية المنافق ثلاث : إذا حدث كذب ، وإذا وعد أخلف، وإذؤتمن خان. أخرجه البخاري

Artinya: Dari Abi Hurairah RA Rasulullah Shallahu’alaihi Wasallam berkata Tanda-tanda orang Munafiq ada tiga: Apabila berkata dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanat berkhianat. (HR Imam Bukhari).

2. Jujur dalam bekerja.

Seorang Muslim bila bekerja bersama orang lain maka dia berbuat jujur di dalam kerjanya, tidak mau menipu, memperdaya, berdusta, dan membujuk di dalam berbagai keadaaan apapun.

3. Jujur di dalam bertekad.

Seorang Muslim apabila telah berniat melaksanakan suatu perbuatan yang harus dilaksanakannya, dia tidak akan ragu-ragu di dalam hal itu bahkan melangsungkannya dengan teguh tanpa menoleh kemanapun ataupun memperhatikan yang lain, sehingga pekerjaan selesai dengan sempurna.

4. Jujur di dalam berjanji.

Seorang Muslim jika berjanji kepada seseorang, dia akan memenuhi janjinya kepadanya, sebab menyalahi janji termasuk tanda-tanda kemunafikan, sebagaimana tersebut di dalam hadits yang mulia di atas.

5. Jujur di dalam berpenampilan.

Seorang Muslim tidak akan menampakkan penampilan yang tidak sesuai dengan kondisinya, tidak akan menampilkan sesuatu yang menyelisihi batinnya, dia tidak mengenakan pakaian palsu, tidak pamer, tidak pula memaksa-maksa apa yang bukan miliknya, karena sabda Rasulullah SAW:

المُتَشَبِّعُ بما لم يُعطَ كلابس ثَوْبَي زُورٍ

Orang yang pura-pura menghiasi dirinya dengan apa yang sebenarnya tidak ada pada dirinya seperti orang yang memakai dua helai baju palsu. (HR Muslim)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement