REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya meraih prestasi internasional berdasarkan pemeringkatan Times Higher Education (THE) Interdisciplinary Science Rankings 2025. Unika Atma Jaya berhasil menjadi peringkat 2 universitas swasta terbaik di Indonesia.
Pada tingkat internasional, Unika Atma Jaya berhasil masuk kelompok peringkat 501-600 yang membuktikan kekuatan dalam bidang ilmu dan riset interdisipliner. Prestasi ini sejalan dengan visi Unika Atma Jaya yaitu menjadi perguruan tinggi terkemuka yang memiliki keunggulan akademik dan profesional di tingkat nasional dan internasional.
Rektor Unika Atma Jaya, Prof Yuda Turana menyampaikan rasa syukur atas pencapaian dan prestasi yang telah diraih. "Kami merasa bangga atas prestasi baru yang diraih dalam hal bidang akademik ini. Pencapaian baru ini menjadi cerminan komitmen kami untuk terus bertumbuh menuju Indonesia emas 2045 dengan meningkatkan keunggulan akademik melalui pendidikan berkualitas tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pencapaian ini membuktikan keunggulan mutu akademik dalam bidang ilmu interdisipliner yang memenuhi tuntutan di tingkat nasional dan internasional," kata Yuda dalam siaran pers, Selasa (3/12/2024).
THE Interdisciplinary Science Rankings adalah pemeringkatan dengan skala internasional yang diterbitkan oleh Times Higher Education (THE) yang bekerja sama dengan Schmidt Science Fellows. Sebanyak 749 universitas dari 92 negara/wilayah berpartisipasi dalam edisi perdana pemeringkatan ini. THE Interdisciplinary Science Rankings memberikan penilaian khusus pada perguruan tinggi yang memiliki kekuatan dalam bidang ilmu interdisplier, berdasarkan indikator: volume publikasi ilmiah, kualitas dan dampak penelitian, sitasi, pendapatan penelitian, dan reputasi internasional.
Prestasi ini sesuai dengan misi yang dijalankan oleh Unika Atma Jaya yaitu menyelenggarakan penelitian dasar dan terapan untuk kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan seni budaya (IPTEKS).
“Kami terus mengupayakan kolaborasi lintas disiplin ilmu melalui penggabungan kekuatan dan keterampilan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah melalui solusi holistik, serta untuk mencari solusi terbarukan yang bersifat kreatif dan inovatif,” ujar Prof Yuda.