REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ruud van Nistelrooy kecewa meninggalkan Manchester United (MU) setelah masa suksesnya sebagai pelatih sementara berakhir. Namun pelatih asal Belanda itu memahami alasan pelatih Ruben Amorim ingin membawa asistennya sendiri bersamanya menangani Setan Merah.
Van Nistelrooy, yang ditunjuk sebagai pelatih Leicester City pada akhir bulan lalu, tidak terkalahkan dalam empat pertandingan sebagai pelatih United setelah pemecatan Erik ten Hag. Sebelumnya, ia menjadi asisten kompatriotnya itu.
“Saya kecewa, ya, sangat kecewa, dan sangat menyakitkan bahwa saya harus pergi,” katanya kepada wartawan pada Senin (2/12/2024), dikutip Reuters.
Menurut Nistelrooy, satu-satunya pekerjaan yang akan ia ambil sebagai asisten adalah di Manchester United karena ikatan yang ia miliki dengan orang-orang di klub dan para penggemarnya. Namun pada akhirnya, ia bisa menerima keputusan itu karena memahami visi dari Amorim.
“Saya berbicara dengan Ruben Amorim tentang hal itu, percakapan yang penuh dengan rasa syukur, dari satu orang ke orang lain, dari satu manajer ke manajer lain. Itu sangat membantu saya untuk terus maju dan segera melakukan pembicaraan dengan kemungkinan-kemungkinan baru yang mengangkat semangat saya,” ungkapnya.
Van Nistelrooy mencetak 150 gol dalam lima tahun yang sangat sukses di United sebelum pindah ke Real Madrid. Namun mantan striker ini mengatakan bahwa ia memiliki kualitas untuk membantu Leicester yang berada di peringkat ke-16 untuk menghindari degradasi.
“Orang-orang melihat Real Madrid, Manchester United, tetapi tiga musim pertama saya sebagai pemain profesional adalah di sepak bola Belanda bersama FC Den Bosch, jadi saya tahu bagaimana rasanya berjuang,” kata dia.
Nistelrooy akan membuat debutnya sebagai pelatih Leicester pada Rabu (4/12/2024) dini hari WIB. Leicester akan menjamu West Ham United di Stadion King Power.