REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Mustakim, wisudawan Program Studi Teknik Elektro Universitas BSI Kampus Kramat 98, berhasil menyelesaikan studinya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.80. Prosesi wisuda berlangsung di BSI Convention Center, Bekasi.
Prestasi ini merupakan buah dari kerja keras dan doa orang tua yang selalu memberikan dukungan tiada henti. Mustakim mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Universitas BSI yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu dengan biaya terjangkau, yang membuka jalan bagi masa depannya.
Dalam perjalanannya, ia selalu berusaha menjaga konsistensi belajar dengan aktif berdiskusi dengan dosen, orang tua, dan teman-teman mahasiswa untuk mendapatkan masukan yang membangun, yang menjadi pendorong semangatnya.
“Saya sangat berterima kasih kepada orang-orang baik di sekitar saya yang terus memberikan dukungan, sehingga saya bisa melewati setiap tantangan dengan baik,” tambahnya.
Selama menempuh pendidikan, tantangan terbesar yang dihadapi Mustakim adalah menjaga nilai dan fokus pada perkuliahan di tengah berbagai rintangan yang datang. Namun, dukungan dan doa dari orang tua menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan, yang selalu memberinya semangat untuk terus maju meskipun terkadang merasa lelah.
Kini, Mustakim bekerja sebagai Teknisi/Engineer, dan kunci sukses yang selalu dipegangnya adalah untuk tidak mengecewakan orang tua. Ia pun menyampaikan pesan untuk rekan-rekan mahasiswa yang masih berjuang.
"Tetap rendah hati, terus belajar, dan jangan ragu untuk bertanya kepada dosen jika ada hal yang belum dimengerti. Perjalanan ini tidak mudah, tapi selalu ada jalan jika kita berusaha."
Di akhir wawancara, Mustakim menyampaikan pesan yang sangat menyentuh untuk kedua orang tuanya, Sungguh kata-kata yang sangat menyentuh! Mustakim mengekspresikan rasa syukurnya dengan penuh ketulusan dan rasa hormat kepada orang tua. Kemenangan dan kesuksesan yang dicapai berkat doa dan dukungan dari keluarga memang terasa lebih bermakna. Kekuatan doa orang tua adalah salah satu hal yang tak ternilai, dan Mustakim dengan bijak mengungkapkan betapa pentingnya peran mereka dalam perjalanan hidupnya.
“Saya percaya, setiap langkah pasti ada rintangan, namun kesuksesan sejati datang dari kerja keras yang tak kenal lelah dan doa yang selalu menyertai. Mamah dan Bapak, Alhamdulillah saya lulus, semua ini berkat doa kalian, yang terus mendukung dan memberi nasihat. Terima kasih banyak, Mah, Pak. Mustakim sayang kalian,” pungkas Mustakim dengan penuh optimisme.