Selasa 10 Dec 2024 10:58 WIB

Wamenlu RI Serukan Transisi Demokrat Damai Diwujudkan di Suriah

Presiden Bashar al-Assad kabur meninggalkan negaranya dan mendapat suaka dari Rusia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta menyerukan konsensus politik dan transisi demokrasi damai diwujudkan di Suriah. Hal itu usai kejatuhan rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kabur ke Moskow, Rusia usai digulingkan kelompok antipemerintah.

"Konsensus politik nasional, transisi demokratis yang damai, serta rekonstruksi atau pemulihan ekonomi dan pembangunan harus jadi prioritas Suriah di tahap selanjutnya,” kata Anis melalui pernyataan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Baca Juga

Anis mengatakan, Indonesia terus memantau secara cermat dinamika situasi yang berkembang di Suriah usai runtuhnya rezim Baath. Baath merupakan partai yang berkuasa selama 61 tahun di Suriah dan pada 1970-2000 dipimpin oleh presiden Suriah saat itu, Hafez al-Assad yang adalah ayah Bashar Al-Assad.

Bashar kemudian menjabat sekretaris jenderal di partai tersebut. Anis berharap perubahan rezim di Suriah menjadi momentum bagi rakyat negara itu untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Ia juga menyerukan kepada semua pihak di Suriah agar senantiasa mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat.

"Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik," ucap Anis.

Kemenlu RI pada Ahad (8/12/2024) menyerukan supaya proses transisi pemerintahan di Suriah dilakukan secara inklusif, demokratis, dan damai, demi kepentingan bersama seluruh rakyat Suriah usai jatuhnya rezim Assad. Indonesia pun menyerukan kepada semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil di Suriah sesuai hukum internasional, terutama hukum humaniter dan hukum HAM.

Sementara itu, Kemenlu RI memastikan bahwa KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI di Suriah. Menurut catatan Kemlu RI, saat ini masih ada 1.162 WNI yang menetap di Suriah.

Kepemimpinan Bashar Al-Assad di Suriah jatuh pada Ahad setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Ibu Kota Damaskus, yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu (7/12/2024). Takluknya Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement