REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bacha Coffee belum lama ini membuka gerai keduanya di Jakarta. Setelah membuka kafe di Plaza Senayan, sejak November 2024 Bacha Coffee melebarkan sayapnya di Plaza Indonesia.
Kehadiran Bacha Coffee di Plaza Indonesia namun berbeda dengan saudara tuanya di Plaza Senayan. Di gerai barunya, Bacha Coffee hanya menyediakan tempat penjualan kopi dan konter take away kopi.
Produk yang ditawarkan di butik Plaza Indonesia namun lebih lengkap. Menempati area seluas 92 meter persegi, pengunjung akan disambut aroma biji kopi. Di sini terdapat 200 jenis kopi 100 persen Arabika yang berasal dari 35 wilayah penghasil kopi terbaik di Afrika, Semenanjung Arab, Amerika Tengah dan Selatan, Karibia, dan Asia, termasuk dari Indonesia.
Beragam pilihan kopi tersedia, mulai dari pilihan keasaman, bercita rasa medium hingga kuat, termasuk kopi dekaf. Serta kopi dengan berbagai aroma dan rasa yang diinfus secara natural. Bacha Coffee memastikan tidak menggunakan perisa atau aroma artifisial dalam produk kopinya.
Butik Bacha Coffee dirancang membawa pengunjung ke kota kuno Marrakech. Dindingnya dipenuhi berbagai tabung kopi berwarna ochre (cokelat kekuningan). Masing-masing berisikan ragam kopi Single Origin, Fine Blended, Fine Flavoured, dan Naturally CO2 Decaffeinated.
“Bacha Coffee merupakan produk warisan yang kental, sebuah merek yang telah berkembang melalui sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1910," ujar Presiden dan CEO V3 Gourmet, Taha Bouqdib.
Taha dan keluarganya merupakan pemilik Bacha Coffee. Katanya, di setiap lokasi mereknya berada mereka mencoba menghidupkan imajinasi para pengunjung. "Sama halnya seperti kopi yang dapat membawa kita ke destinasi yang lebih jauh. Kami memberikan pengalaman dengan menggabungkan masa lalu dengan masa depan, menjadikan 100 persen kopi Arabika sebagai pemain utama,” kata Taha.
Bacha Coffee didirikan pada 1910 di Marrakech, Maroko, bertempat di istana megah Dar el Bacha. Istana ini dulunya menjadi tempat berkumpulnya para budayawan dan politikus terkemuka pada masanya, sembari menikmati secangkir kopi Arabika yang diseduh secara langsung.
Budaya Marrakech itu akhirnya dikenalkan kembali pada 2019. Pada tahun yang sama, Bacha Coffee membuka gerai internasional pertamanya di Singapura.
Bila di Plaza Indonesia, pencinta kopi hanya bisa belanja dan menikmati kopi secara take away. Di Plaza Senayan, Bacha Coffee hadir lengkap dengan kafenya.
Beragam menu tersedia di Bacha Coffee Plaza Senayan, mulai dari menu ringan hingga berat. Bacha Coffee belum bersertifikat halal, namun menu yang tersaji tidak mengandung babi dan turunannya.
Uniknya di Bacha Coffee Plaza Senayan ratusan macam jenis kopi bisa dipilih. Coffee master Bacha Coffee memiliki pengenalan yang sangat baik terhadap produknya sehingga mereka bisa merekomendasikan menu dan jenis kopi untuk dipadankan. Misalnya memilih menu setangkup roti lapis isi daging wagyu untuk makan siang. Berikutnya coffee master akan menanyakan preferensi kopi seperti apa yang disuka, kemudian memberikan rekomendasi bagi pengunjung.
Rekomendasi ini sangat penting karena ada ratusan jenis kopi yang bisa dipilih dalam buku menu Bacha Coffee. Istilahnya ada kopi untuk semua orang di Bacha Coffee dengan seleranya masing-masing.
Cara penyajian Bacha Coffee juga unik karena mendorong pengunjung menikmati kopi mendekati rasa aslinya. Bila Anda mencari cappucino atau latte, tidak ada di sini.
Pilihan menambahkan krim tersedia dalam bentuk chantilly cream yang rasa dasarnya tawar. Gula yang ditawarkan, jika ingin, bentuknya gula kristal yang tidak semanis gula pasir biasa. Bacha Coffee memang mengajak mencicipi kualitas kopinya yang unggul, dalam rasa aslinya.mBacha Coffee Plaza Senayan dapat menampung hingga 50 pengunjung, baik untuk bersantap di coffee room atau di ruang makan yang eksklusif.
Ikuti Whatsapp Channel Republika