Jumat 13 Dec 2024 05:31 WIB

Jelang Nataru, Pertamina Buka Kembali Tiga SPBU yang Ditutup di Yogyakarta

SPBU yang dibuka lagi akan dioperasionalkan oleh Pertamina dengan model KSO.

Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho saat menyosialisasikan pembukaan SPBU di Janti, Kabupaten Sleman, di Yogyakarta, Kamis (12/12/2024).
Foto: Republika/Fernan Rahadi
Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho saat menyosialisasikan pembukaan SPBU di Janti, Kabupaten Sleman, di Yogyakarta, Kamis (12/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pertamina Patra Niaga kembali membuka tiga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang ditutup di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibukanya tiga SPBU yang ditutup sebelumnya tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat liburan akhir tahun.

"Kemarin kami sudah mengoperasionalkan SPBU yang di Janti (Kabupaten Sleman-Red), yang akan dioperasionalkan melalui PT Pertamina Retail sebagai anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga,” ujar Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho di Yogyakarta, Kamis (12/12/2024).

Brasto menuturkan, SPBU yang dibuka lagi ini tidak dikelola secara langsung oleh pemilik atau swasta tetapi akan dioperasionalkan oleh Pertamina dengan model Kerja Sama Operasional (KSO).

"Pengawasannya terkait operasional, kualitas, dan kuantitas dari SPBU bisa terjamin," katanya.

Brasto menjamin SPBU Janti yang dioperasionalkan oleh Pertamina sudah sesuai dengan standar, karena sudah diuji tera oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Sleman. SPBU Janti juga diminta untuk memenuhi audit yang dilakukan 60 hari ke depannya. 

“SPBU Janti sudah ditera oleh metrologi dan sudah sesuai dengan spesifikasi dan sudah dioperasionalkan kemarin. Kami juga mensyaratkan SPBU tersbut bisa menjadi dispenser kalau terjadi masalah,” ucapnya.

Brasto melanjutkan, secara bertahap, dua SPBU lainnya yakni SPBU Tugu (Kota Yogyakarta) dan Kentungan (Sleman), juga akan dibuka. Sedangkan satu SPBU yang ditutup lainnya yaitu SPBU di Ngaglik (Sleman) masih belum dapat beroperasi dalam waktu dekat.

"SPBU Ngaglik masih menunggu arahan pihak metrologi dan berwenang untuk operasionalnya,” katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sleman Kurnia Astuti mengatakan SPBU yang sempat ditutup sudah memenuhi regulasi untuk dibuka kembali.

“Syarat alat yang digunakan sudah ditera ulang, dan alat yang kemarin kita temui kurang dari standar sudah disegel. Kita harap ada penggantian alat dari pengelola SPBU," ujarnya.

Astuti mengungkapkan, menjelang libur Natal dan tahun baru pihaknya sudah melakukan tera ulang kepada 50 SPBU di Kabupaten Sleman, hal ini untuk menjamin masyarakat yang berkunjung ke Sleman mendapatkan bahan bakar minyak sesuai dengan takarannya.

"Masyarakat tak perlu khawatir beli BBM di wilayah Sleman,” ujarnya.

Dia menambahkan sebelumnya pihaknya dan Pertamina menyegel SPBU di kawasan Sleman karena menemukan alat tambahan pada tiga dispenser. “Ini sedang didalami oleh Kementerian Perdagangan (SPBU Ngaglik) dan penyidikan sehingga butuh waktu. Sementara SPBU Ngaglik belum direkomendasikan untuk buka,” katanya.

Sebelumnya, empat SPBU di DIY dilakukan penutupan sementara oleh Pertamina Patra Niaga. Penutupan ini dilakukan dikarenakan empat SPBU tersebut ditemukan melakukan kecurangan.  

Seluruh SPBU tersebut tersebar di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Empat SBPU yang ditutup adalah SPBU 44.555.08 di Jalan Kaliurang KM 9, SPBU 44.552.10 di Janti, dan SPBU 44.552.09 di Kentungan, yang ketiganya berlokasi di Sleman. Sedangkan, satu SPBU lainnya yakni SPBU 44.552.15 di Tugu, Kota Yogyakarta.

 
 
 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement