Selasa 17 Dec 2024 17:08 WIB

Perkuat Implementasi ESG, BSI Kembangkan Ekonomi dan Tanam Pohon di Desa Semoyo Yogyakarta

BSI menanam 10.671 pohon di Desa Semoyo, Di Yogyakarta.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memperkuat dan mengembangkan ekonomi lokal dengan melakukan pemberdayaan masyarakat lewat Groundbreaking Desa Binaan BSI - UMY dan penanaman 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Foto: dok BSI
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memperkuat dan mengembangkan ekonomi lokal dengan melakukan pemberdayaan masyarakat lewat Groundbreaking Desa Binaan BSI - UMY dan penanaman 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memperkuat dan mengembangkan ekonomi lokal dengan melakukan pemberdayaan masyarakat lewat Groundbreaking Desa Binaan BSI - UMY dan penanaman 10.671 pohon di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Acara ini dihadiri oleh Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia BSI Tribuana Tunggadewi; Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Prof Gunawan Budiyanto, Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi, Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Yogyakarta Kusno Wibowo; serta pejabat lokal lainnya.

Baca Juga

Direktur Kepatuhan & Sumber Daya Manusia BSI Tribuana Tunggadewi mengatakan, pemberdayaan ini merupakan program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) yang berkesinambungan dilakukan perseroan. Desa BSI adalah program pemberdayaan sekaligus optimalisasi dana zakat melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan.

“Khusus untuk Desa Semoyo terdapat 506 jiwa penerima manfaat dengan total penyaluran sebesar Rp 3,6 miliar. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan program pemberdayaan klaster usaha budidaya produk turunan sereh wangi, eduwisata tanaman herbal, serta peternakan,” kata Dewi.

Di sisi lain, kata Dewi, pemberdayaan melalui program Desa BSI disesuaikan dengan potensi ekonomi di desa tersebut. Adapun salah satu program pengembangan Desa BSI Semoyo dengan menanam serai wangi serta pohon produktif lainnya yang dapat membawa manfaat bagi peningkatan ekonomi mustahik setempat.

Masyarakat Desa Semoyo juga memanfaatkan limbah daun serai wangi yang merupakan sisa penyulingan, menjadi kerajinan anyaman atap rumah. Dengan demikian konsep pengolahan pemberdayaan tanaman serai tidak menyisakan sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar.

“Desa Semoyo dipilih sebagai lokasi pemberdayaan dan desa percontohan yang dapat menyelaraskan konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat yang ramah lingkungan. Dengan adanya program pemberdayaan Desa BSI, kami berharap dapat menciptakan manfaat berkelanjutan yang selaras dengan prinsip ESG sehingga tercipta dampak positif bagi peningkatan ekonomi, sosial dan lingkungan. Diharapkan business model pemberdayaan desa Semoyo dapat diikuti oleh desa-desa lainnya,” ujar Dewi menekankan.

Selain Desa Semoyo, perseroan telah memberdayakan 20 desa di Tanah Air melalui program Desa BSI. Desa tersebut terbagi dalam berbagai klaster di antaranya pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan dengan total penerima manfaat sebanyak 6.642 jiwa dan total penyaluran dana sebesar Rp 86,5 miliar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement