REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mu’adz bin Jabal adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai ahli fiqih dan memiliki keilmuan yang mendalam dalam urusan agama. Ia berasal dari suku Khazraj di Madinah dan termasuk dalam golongan sahabat muda yang memeluk Islam pada usia belia (18 tahun).
Mu’adz bin Jabal selalu mendampingi Rasulullah SAW, sehingga ia mampu memahami Al-Qur’an dan syariat Islam dengan mendalam. Hal ini menjadikannya, di kemudian hari, sebagai salah satu sahabat yang paling ahli dalam ilmu Al-Qur’an. Keistimewaan dan keunggulan utamanya terletak pada pemahaman mendalamnya terhadap ilmu fiqih.
Rasulullah SAW bersabda memuji keilmuan Mu’adz bin Jabal dengan menyebutnya:
"Orang yang paling mengetahui halal dan haram di antara umatku adalah Mu’adz bin Jabal" (HR Tirmidzi)
Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman untuk berdakwah dan mengajarkan Islam kepada masyarakat setempat. Sebelum berangkat, Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Bagaimana kamu memutuskan suatu perkara apabila diajukan kepadamu?"
Mu’adz menjawab, "Saya akan memutuskan dengan Kitab Allah."
Nabi bertanya lagi, "Jika tidak kamu temukan dalam Kitab Allah?"
"Saya akan memutuskan dengan Sunnah Rasulullah."
"Jika tidak kamu temukan dalam Sunnah Rasulullah?"
"Saya akan berijtihad dengan pendapatku sendiri."
View this post on Instagram