REPUBLIKA.CO.ID, GAZA PALESTINA - Gaza Utara menjadi sasaran operasi pengeboman besar-besaran tentara Israel. Zionis menargetkan bangunan yang tersisa di beberapa wilayah tersebut, menurut saksi mata pada Kamis (26/12/2024).
Pengeboman dilakukan di berbagai lokasi, terutama di sekitar Rumah Sakit Al-Awda dan Rumah Sakit Kamal Adwan, kata para saksi. Saksi menyebut, penghancuran dilakukan menggunakan "robot" peledak yang ditanam di antara bangunan tempat tinggal, sehingga menyebabkan kerusakan yang sangat besar.
Kanal 13 Israel melaporkan bahwa suara ledakan dari operasi penghancuran tersebut terdengar hingga Tel Aviv dan wilayah sekitarnya.
"Kejahatan Israel ini jelas terkonsentrasi di lingkungan pemukiman, menara, dan blok apartemen, seiring berlanjutnya genosida oleh tentara pendudukan di Gaza utara," kata Ismail Al-Thawabta, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza, kepada Anadolu, Kamis (27/12/2024).
"Setelah lebih dari 80 hari agresi tanpa henti terhadap Gaza utara, jumlah korban telah melampaui 4.800 orang, termasuk orang-orang yang hilang, lebih dari 12.500 terluka, dan lebih dari 1.900 orang ditahan," tambahnya.
Al-Thawabta menyoroti bahwa "agresi Israel yang terus berlangsung tersebut menargetkan manusia dan infrastruktur, menghancurkan elemen penting kehidupan seperti rumah sakit, sekolah, rumah tinggal, dan fasilitas vital lainnya."
Ia mendesak komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan semua pihak terkait untuk "segera dan mendesak menghentikan perang brutal itu dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin pendudukan atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan."