Ahad 29 Dec 2024 21:24 WIB

Yonhap: Jumlah Korban Tewas Kecelakaan Jeju Air Capai 167 Orang

Pesawat dilaporkan menabrak dinding beton dan kemudian terbakar.

Api berkobar saat pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Pesawat Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam kru dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand jatuh terbakar dan meledak setelah mendarat dan kemudian menghantam tembok pembatas di bandara Internasional Muan. Data sementara 85 orang tewas dalam peristiwa itu.
Foto: South Korea Muan Fire Station via AP
Api berkobar saat pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 jatuh di Bandara Internasional Muan di Muan, Korea Selatan, Ahad (29/12/2024). Pesawat Jeju Air 7C2216 yang membawa 175 penumpang dan enam kru dalam penerbangan dari Bangkok, Thailand jatuh terbakar dan meledak setelah mendarat dan kemudian menghantam tembok pembatas di bandara Internasional Muan. Data sementara 85 orang tewas dalam peristiwa itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jumlah korban tewas akibat kecelakaan Jeju Air pada (29/12/2024) terus bertambah. Kantor berita Yonhap mengutip pejabat dinas pemadam kebakaran melaporkan jumlah korban tewas telah mencapai 167 orang.

Pesawat yang membawa 175 penumpang dan enam awak itu keluar dari landasan pacu saat mendarat di Bandara Internasional Muan di setelah barat daya. Pesawat dilaporkan menabrak dinding beton dan kemudian terbakar.

Baca Juga

"Setelah pesawat menabrak dinding, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk bertahan hidup sangat tipis," kata petugas dinas kebarakan.

Operasi evakuasi para korban masih berlangsung. Dua awak pesawat selamat dan dibawa ke Seoul untuk mendapat perawatan. Luka yang mereka alami dilaporkan tidak mengancam jiwa. 

Sementara itu, para saksi mata mengaku telah melihat api keluar dari mesin pesawat dan mendengar beberapa kali ledakan sebelum akhirnya pesawat terbakar, demikian menurut Yonhap. Video yang disiarkan media Korea memperlihatkan pesawat tersebut mencoba mendarat, namun roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik.

 

sumber : Antara, Sputnik
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement