Selasa 07 Jan 2025 17:05 WIB

Pemprov Jateng Minta Warganya Mulai Waspada Penularan HMPV

Wabah HMPV saat ini tengah merebak di China.

 Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yunita Dyah Suminar.
Foto: Dok. Pemkab Cilacap
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yunita Dyah Suminar.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG --  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta warganya untuk waspada meski memastikan sejauh ini belum ada temuan kasus paparan HMPV (Humas Metapneumovirus) di wilayah tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng Yunita Dyah Suminar di Semarang, Selasa (7/1/2025), meminta masyarakat untuk meningkatkan pola hidup bersih sehat di tengah mewabah infeksi HMPV di China.

Yunita menjelaskan, bahwa HMPV adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan sehingga orang yang terpapar akan merasakan gejala mirip influenza, seperti batuk, demam, dan sakit tenggorokan. Menurut dia, virus tersebut menular melalui droplet atau kontak erat dengan penderita, dan HMPV dapat menyerang siapapun.

Baca Juga

Namun, ia mengatakan bahwa mereka yang berdaya tahan tubuh lemah dan rentan terpapar, seperti anak di bawah lima tahun hingga lansia di atas 65 tahun. Selain itu, mereka yang memiliki penyakit seperti diabetes, asma, kanker, penyakit autoimun, dan penderita HIV patut mewaspadai HMPV.

Jika tidak ditanggulangi dengan benar, kata dia, gejala akan kian parah hingga mengarah ke bronkitis atau pneumonia.

"Jadi, di Jawa Tengah belum ada kasus dilaporkan, termasuk di Indonesia. Tetapi bukan berarti kita lengah, kita harus waspada. Kalau kita merasa tubuh tidak sehat, demam, pilek ya minum obat sesuai gejala. Yang utama, pola hidup sehat. Makan, istirahat, dan olahraga teratur," katanya.

Ia menyampaikan bahwa penyakit tersebut saat ini memang tengah merebak di China. Sehingga, masyarakat yang tengah bepergian ke mancanegara waspada, seperti menggunakan masker dan bila perlu bisa mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Terkait perjalanan atau kedatangan dari luar negeri, kata dia, hingga saat ini belum ada larangan, namun sinergi terus dijalin dengan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Meski demikian, Yunita juga mengimbau warga Jateng tidak panik, namun tetap waspada.

"Jangan panik atau was-was, tapi tetap waspada. Terapkan selalu cuci tangan sebelum makan, makan bergizi seimbang, protein sayuran dan buah. Kalau mengalami gejala, gunakan masker. Kalau merasa tidak nyaman, silakan berobat ke klinik atau dokter," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement