Selasa 07 Jan 2025 22:00 WIB

Soal Biaya Haji, DPR Nilai Prabowo Belum Puas

Prabowo disinyalir ingin biaya haji diturunkan lagi.

Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang didampingi Ketua Panja Haji Abdul Wachid dan Wakil Ketua Panja Haji Abidin Fikri tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Foto: Antara/Mentari Dwi Gayati
Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang didampingi Ketua Panja Haji Abdul Wachid dan Wakil Ketua Panja Haji Abidin Fikri tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto memberi sinyal kepada kepada Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR dirinya menginginkan biaya penyelenggaraan dan perjalanan haji tahun 2025 diturunkan lagi.

Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, yang berbicara mewakili panja selepas bertemu Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, menyebut panitia kerja menangkap kesan Presiden belum puas dengan penurunan biaya yang telah disepakati oleh pemerintah bersama DPR dalam rapat di Jakarta, Senin (6/1/2025).

Baca Juga

“Pak Presiden mengucapkan terima kasih kepada para anggota panja, tetapi kelihatannya, Pak Presiden masih belum puas, masih kepingin sebetulnya di bawah itu,” kata Marwan saat jumpa pers selepas pertemuan antara Panja Biaya Haji Komisi VIII DPR dengan Presiden Prabowo.

Dia melanjutkan keinginan Presiden itu dapat menjadi modal bagi Komisi VIII DPR untuk mengkaji kembali kemungkinan penurunan biaya haji periode ke depannya, karena untuk periode tahun 2025 telah diambil keputusan.

Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI dan Pemerintah dalam rapat bersama di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, menyetujui Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp89,4 juta dan calon jamaah haji membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sebesar Rp55,4 juta per orang. Marwan menyebut penurunan BPIH pada 2025, jika dibandingkan dengan tahun 2024, mencapai sekitar Rp4 juta lebih.

“Dari beban jamaah, turun Rp600.000-an, sementara beban nilai manfaat juga turun dari Rp8 triliun menjadi sekitar Rp6,8 triliun,” sambung Marwan.

Hasil rapat, yang salah satu poin utamanya terkait turunnya biaya haji itu, disampaikan langsung oleh Panja Biaya Haji Komisi VIII DPR kepada Presiden sore ini.

Dalam laporannya itu, Panja Biaya Haji DPR kepada Presiden juga memastikan mereka akan mengawal ketat penerapannya di lapangan.

“Kami mencatatkan laporan kepada Presiden, penurunan biaya haji ini dengan catatan pelayanan semakin membaik,” ujar Ketua Komisi VIII DPR.

Dalam kesempatan yang sama, panitia kerja juga menyebut mereka akan mengawasi hal-hal lainnya yang menyangkut haji, termasuk di antaranya daftar urut tunggu, sistem komputerisasi terpadu haji, kuota yang akan berangkat, dan hak-hak jamaah lainnya.

“Kemudahan bagi para jamaah untuk mendapatkan informasi akan kami kawal. Selanjutnya, yang akan dilakukan di Saudi akan kami kawal, apakah itu pemondokan, benar-benar jumlahnya yang disepakati dalam satu kamar akan kami kawal. Kemudian, makanan juga apa yang disepakati, kami akan terus kawal,” kata Marwan.

Jajaran anggota Panitia Kerja Biaya Haji Komisi VIII DPR RI bertemu selama sekitar dua jam lebih. Dalam pertemuan itu, pengurus panja yang juga hadir, yaitu Ketua Panja Biaya Haji Komisi VIII DPR Abdul Wachid, Abidin Fikri, Singgih Januratmoko, Anshori Siregar, Selly Andriany Gantina, Aprozi Alam, M. Husni, Sri Wulan, dan Sigit Purnomo.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement