Rabu 08 Jan 2025 09:30 WIB

Pemeriksaan Dijadwal Ulang, Benarkah Hasto Mendapat Keistimewaan? Ini Kata KPK

Hasto meminta KPK agar menjadwal ulang pemeriksaan itu setelah perayaan HUT PDIP.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis seusai menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pengunduran diri Azwar Anas dari cawagub Jawa Timur di kediaman Megawati, Jakarta, Sabtu (6/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menangis seusai menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pengunduran diri Azwar Anas dari cawagub Jawa Timur di kediaman Megawati, Jakarta, Sabtu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPK menjamin tak ada kekhususan yang diberikan kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam kasus buronan Harun Masiku. KPK menyatakan penjadwalan ulang pemeriksaan Hasto merupakan hal wajar.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika mengatakan, saksi dan tersangka yang akan diperiksa KPK bisa minta penjadwalan ulang dengan alasan tertentu.

Baca Juga

"Penjadwalan ulang itu mafhum dilakukan di KPK bila memang saksi maupun tersangka ada kendala, baik itu kesehatan maupun hal-hal lain yang dinilai oleh penyidik itu bisa dilakukan reschedule," kata Tessa kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

Tessa menjelaskan, pemanggilan ulang diberlakukan KPK terhadap semua pihak saksi maupun tersangka. Sehingga hal ini tidak hanya diberikan kepada Hasto.

"Saksi dan tersangka yang tidak hadir dalam pemanggilan yang sudah dijadwalkan, bila tidak ada konfirmasi pun itu juga pasti akan dipanggil lagi, dua kali lah ya ada kesempatan dua kali. Jadi kita tunggu saja kapan penyidik akan melakukan pemanggilan kepada saudara HK," ujar Tessa.

Tapi Tessa belum dapat menggolongkan ketidakhadiran Hasto dalam pemanggilan pertama masuk kategori wajar atau tidak. Sebab hal itu merupakan ranah penyidik KPK.

"Nah apakah alasan saudara HK ini masuk ke dalam tindakan yang patut dan wajar? Saya belum bisa menyampaikan itu. Yang jelas, ada kesempatan pemanggilan atau reschedule kepada saudara HK," ujar Tessa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement