REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Puan Maharani buka suara mengenai isu pergantian ketua umum (ketum) dan sekretaris jenderal (sekjen) yang menguat jelang kongres partai berlambang kepala banteng itu. Menurut dia, pergantian struktur merupakan hal yang wajar dilakukan saat kongres partai politik.
"Setiap proses kongres di setiap partai politik itu kan namanya biasa kalau kemudian terjadi pergantian struktur-strukturdi partainya," kata dia di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Kendati demikian, Puan enggan menjawab mengenai kemungkinan digantinya posisi Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto dalam partai. Ia meminta semua pihak menunggu kepastiannya saat kongres berlangsung.
"Jadi, itu kan nanti kita lihat di bulan April, insyaallah PDI Perjuangan akan melaksanakan kongresnya," ujar dia.
Ia memastikan, kondisi di internal partai masih solid jelang pelaksanaan kongres. Ia pun meyakini semua pihak akan menghormati pelaksanaan kongres yang akan dilakukan PDIP.
"Kami meyakini bahwa semuanya akan saling menghormati dan menghargai bahwa proses di semua partai itu akan dijalani di internal partainya tersebut," kata Puan.
Ketika ditanya soal status hukum Hasto yang menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia menyebutkan, pihaknya menganut asas praduga tak bersalah. Karena itu, PDIP akan menunggu hasil dari proses hukum yang sedang berjalan.
Ia juga mendukung Hasto yang rencananya akan kembali menjalani pemeriksaan oleh KPK. Menurut dia, sebagai warga negara, Hasto tentunya akan menjalani proses hukum yang sedang berjalan.
Puan menambahkan, pihaknya juga masih belum membicarakan mengenai posisi Hasto sebagai Sekjen PDIP. Bahkan, belum ada pembicaraan mengenai pergantian jabatan sekjen.
"Kita belum bicara hal itu," kata dia.