Rabu 22 Jan 2025 19:47 WIB

Transaksi dengan Aplikasi wondr by BNI Tembus Rp 191 Triliun di 2024  

Wondr berhasil menarik 5,3 juta pengguna aktif hingga akhir tahun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
BNI mencatat total transaksi mencapai Rp 191 triliun melalui aplikasi wondr. (ilustrasi)
Foto: BNI
BNI mencatat total transaksi mencapai Rp 191 triliun melalui aplikasi wondr. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berhasil mencatatkan lonjakan luar biasa dalam hal transaksi digital sepanjang tahun 2024. Dengan total transaksi mencapai Rp 191 triliun melalui aplikasi wondr by BNI, bank pelat merah ini menunjukkan kemajuan pesat dalam memperkuat transformasi digitalnya.

Wakil Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, mengungkapkan pencapaian ini tidak lepas dari upaya maksimal bank dalam memperkenalkan wondr sebagai platform unggulan untuk transaksi perbankan. Sejak peluncurannya pada Juli 2024, aplikasi ini berhasil menarik 5,3 juta pengguna aktif hingga akhir tahun.

Baca Juga

"Transaksi melalui wondr by BNI selama kurang dari enam bulan sejak diluncurkan tercatat mencapai Rp191 triliun dengan 195 juta transaksi," kata Putrama dalam paparan kinerja keuangan 2024, Rabu (22/1/2025).

Keberhasilan wondr juga tercermin dari peningkatan aktifitas transaksi yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan aplikasi BNI Mobile Banking sebelumnya. Wondr tidak hanya menjadi pilihan utama nasabah untuk melakukan transaksi sehari-hari, tetapi juga memperkuat posisi BNI dalam meningkatkan daya saing di sektor perbankan digital Indonesia.

Lebih lanjut, transaksi digital melalui wondr turut mendorong peningkatan non-interest income BNI, yang mengalami kenaikan sebesar 11,9 persen YoY menjadi Rp24,04 triliun. Fitur-fitur yang ditawarkan aplikasi ini, seperti kemudahan dalam pembayaran, pengelolaan keuangan pribadi, dan berbagai layanan finansial lainnya, memberikan pengalaman bertransaksi yang seamless bagi nasabah.

Inovasi digital ini menjadi bagian dari strategi besar BNI dalam memperluas dan memperkuat ekosistem digital mereka. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan CASA (Current Account Savings Account), dengan fokus pada pendanaan yang lebih murah dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement