Selasa 28 Jan 2025 07:26 WIB

Dokumenter Aktivitas Yahya Sinwar di Medan Perang Guncang Media Israel, Ini Pesan Kuatnya

Yahya Sinwar gugur syahid dalam pertempuran di Rafah 2024 lalu

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berbicara dalam rapat umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 21 Oktober 2011.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar berbicara dalam rapat umum di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 21 Oktober 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Tayangan esklusif Aljazirah yang mendokumentasikan aktivitas almarhum as-syahid Yahya Sinwar dalam medan jihad mendapat respons dari media-media Israel.

Media Israel meliput film dokumenter Aljazirah berjudul "Ma Khafiya A’dham" dengan tajuk khusus yaitu "Badai", dengan fokus pada apa yang mereka anggap sebagai pengungkapan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengenai pergerakan para pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Hamas selama pertempuran dan rincian perencanaan operasi 7 Oktober.

Baca Juga

Kan 11 Israel "Rekaman itu menunjukkan Yahya Sinwar melakukan perjalanan di antara bangunan-bangunan bobrok di Rafah dengan menyamar, di mana ia tampak mempelajari peta dan mengeluarkan instruksi tentang bagaimana berperang melawan pasukan militer Israel, selama pertemuan dengan komandan batalion Tel al-Sultan di Rafah, Mahmoud Hamdan, yang terbunuh beberapa hari kemudian."

Saluran tersebut menunjukkan bahwa film dokumenter tersebut menunjukkan Sinwar memimpin pertempuran dari dalam sebuah bangunan yang telah "dibersihkan" oleh pasukan tentara dan tampaknya ada di dalamnya, karena kata-kata Ibrani seperti "utara" dan "barat" tertulis di dindingnya.

Yang juga ditampilkan dalam film dokumenter ini adalah Komandan Izz al-Din al-Haddad, yang saat ini dianggap sebagai orang kedua dalam komando militer Hamas.

Dalam nada yang sama, i24 mencatat mencatat bahwa film dokumenter Aljazeera untuk pertama kalinya menayangkan cuplikan dari periode menjelang 7 Oktober, termasuk gambar pagar keamanan dari udara, dan sarana elektronik yang seharusnya membentuk pertahanan terhadap penetrasi.

Hamas masih ada

Film dokumenter itu juga menunjukkan anggota sayap militer Hamas mengukur ketebalan beton di tembok untuk menentukan jumlah bahan peledak yang dibutuhkan untuk meledakkannya.

Saluran televisi Israel mengecam Hamas karena mendapatkan informasi intelijen ini dengan mudah, dan menyebutnya "tidak dapat dipercaya." Film dokumenter ini juga menunjukkan instruksi operasi yang disiapkan oleh Komandan Mohammed al-Deif untuk melakukan serangan tersebut.

Laporan-laporan Israel menyimpulkan bahwa melalui adegan-adegan ini, Hamas mencoba mengirim pesan bahwa mereka masih ada dan mampu membangun kembali dirinya sendiri dan bertahan.

Rekaman ini merupakan tambahan dari rekaman eksklusif lainnya yang sebelumnya disiarkan oleh Aljazirah, yang telah menutup kantornya di Yerusalem, Ramallah dan wilayah Palestina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement